Anak Buah Hercules Kantongi Kartu Intelejen Berlogo Kemenhan

Bantah Suplai Info untuk Prabowo

Senin, 11 Maret 2013 – 12:41 WIB
KARTU INTEL: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menunjukkan kartu intelejen milik anak buah Hercules. FOTO: FATRA / JPNN
JAKARTA - Tokoh Pemuda asal Timor Timur, Hercules Rozario Marshal bersama 49 anak buahnya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan, pengrusakan, melawan petugas  oleh Polda Metro Jaya, sejak Sabtu (9/3) lalu.

Saat penangkapan di kediamannya, daerah Srengen, komplek perumahan KJI, Jakarta Barat, tim gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari senjata api hingga kartu identitas intelijen.

Mengenai katu identitas intelijen ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan masih didalami. Namun menurutnya kartu itu tidak dikeluarkan oleh instansi pemerintah, melainkan sebuah organisasi masyarakat.

"Tidak jelas, itu bukan instansi resmi tapi seperti ormas yang memang dalam prakteknya sehari-hari, siapapun yang memiliki itu bisa memberikan informasi kepada ormas sendiri," kata Rikwanto di kantornya, Senin (11/3).

Seperti diketahui, Hercules merupakan Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), ormas sayap Partai Gerindra binaan Prabowo Subianto. Namun terkait kartu intelijen ini, Rikwanto juga menepis anggapan gerakan intelijen anak buah Hercules ini untuk menyuplai informasi bagi Prabowo.

"Iya mungkin konteksnya seperti itu (intelijen ormas). Ini gak ada hubungan untuk informan Prabowo," tukasnya menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan intelijen ormas tersebut penyuplai informasi bagi Prabowo Subianto.

Dari kartu intelijen yang disita, tercantum nama AA Franky H. Di kartu itu juga tertera tulisan "Lembaga Missi Reclasspering Republik Indonesia, Kompartemen Intelijen. Di sisi lain kartu ada tulisan Intelijen diikuti kode: LMR.RI-BPH.NMS, kemudian lambang Garuda yang di tengahnya ada logo Kementrian Pertahanan.

"Ormasnya, Lembaga Krisis Reklasring Republik Indonesia. Ini bukan diperoleh dari instansi pemerintah," tegas Kombes Rikwanto sembari menambahkan, kepemilikan kartu intelijen ini masih terus didalami perannya oleh penyidik. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Terima 350 Surat Aduan Honorer K1

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler