Anak Buah HT Khawatirkan Bahaya di Balik #2019GantiPresiden

Selasa, 28 Agustus 2018 – 17:07 WIB
Kaus 2019 Ganti Presiden terjual di pasaran. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq menilai gerakan #2019GantiPresiden bisa mengancam keutuhan bangsa. Menurutnya, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri pasti mencium potensi bahaya serius di balik gerakan itu sehingga tidak mengizinkan pendeklarasiannya di sejumlah daerah.

"Polri bertindak sebagai Polri. Aparat bertindak secara aparat. Ini bukan bagian tindakan represif, tetapi justru ini memberikan satu proses penegakan hukum yang sudah barang tentu masyarakat juga tahu situasinya,” kata Rofiq di Rumah Tim Pemenangan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).

BACA JUGA: Tim Jokowi-Maruf Gaet Deddy Mizwar Jadi Jubir, Ini Sebabnya

Rofiq yang juga wakil sekretraris Tim Pemenangan Jokowi - Ma’ruf menduga potensi bahaya di balik #2019GantiPresiden adalah makar ataupun tindakan menyalahi konstitusi. “Kalau itu tidak makar atau melakukan satu proses inkonstitusional, pemerintah pasti memberikan dukungan," katanya.

Anak buah Hary Tanoesoedibjo (HT) di Perindo itu menambahkan, gerakan #2019GantiPresiden bukan bagian dari kampanye. Menurut Rofiq, gerakan itu juga membuat masyarakat terbelah.

BACA JUGA: Gus Ipul Sesalkan Kisruh 2019 Ganti Presiden di Surabaya

“Kami mesti menghormati bahwa Pak Jokowi juga masih punya kesempatan maju kembali. Jadi itu (#2019GantiPresiden, red) lebih mengarah kepada menularkan kebencian kepada masyarakat dan sifatnya sangat provokatif sehingga sangat tidak etis dalam demokrasi," papar dia.

Oleh karena itu Rofiq menegaskan, pihak-pihak yang tak mau Jokowi menjadi presiden selama dua periode mestinya membangun komunikasi politik yang lebih positif. Dia juga menyarankan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengusung tema yang lebih positif dalam berkampanye.

BACA JUGA: Respons Hendardi Soal Gerakan 2019 Ganti Presiden

"Sebab, tagar itu memang sangat memecah belah dan lebih banyak menebarkan kebencian terhadap masyarakat secara luas," pungkas dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, #2019GantiPresiden Sudah Ada Sebelum Prabowo-Sandiaga


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler