JAKARTA - Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Burhanuddin telah mengundurkan diri dari jabatannya. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.Purnama yang biasa disapa Ahok membantah mundurnya Burhanuddin disebabkan tidak betah dengan gaya kepemimpinanya.
Apalagi, sambung Ahok, Burhanuddin mundur dari jabatannya karena maju sebagai bakal calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra. Menurut Ahok, bergabungnya Burhanuddin dalam partai politik yang sama dengannya menampik ketidakcocokan tersebut.
"Kalau ikut partai saya berarti cocok dong. Tadi tuduhanya tidak cocok, sekarang satu partai berarti cocok dong," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/4).
Mantan anggota DPR RI itu menuturkan, hubungannya dengan Burhanuddin terjalin baik. Menurutnya, selama ini koordinasi kerja dengan Burhanuddin berjalan dengan lancar.
Selaku atasan, Ahok juga membantah berupaya mengambil peran wali kota. Ia menegaskan, selama ini dirinya selalu terbuka dengan masukan dan saran dari anak buahnya.
"Saya kira dengan beliau tidak ada masalah ya. Misalnya kalau di lapangan ambil keputusan apa pun beliau telepon lewat ajudan, saya sedang rapat pun dikasih. Beliau telpon saya rapat, ya saya angkat langsung. Beliau ajak diskusi, ada masalah begini di lapangan, kira-kira apa solusinya," papar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Untuk diketahui, Burhanuddin mengundurkan diri dari jabatan Walkot Jakbar karena sudah memasuki masa pensiun. Alasan lainnya, Burhanuddin maju sebagai bacaleg dari Partai Gerindra.
Sebelumnya, Sekda Pemprov DKI Jakarta Fadjar Panjaitan juga telah mundur dari jabatannya beberapa waktu lalu. Seperti Burhannudin ia juga ingin maju sebagai caleg. Namun bedanya, Fadjar maju melalui partai Gubernur Joko Widodo, PDI Perjuangan. (dil/jpnn)
Apalagi, sambung Ahok, Burhanuddin mundur dari jabatannya karena maju sebagai bakal calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra. Menurut Ahok, bergabungnya Burhanuddin dalam partai politik yang sama dengannya menampik ketidakcocokan tersebut.
"Kalau ikut partai saya berarti cocok dong. Tadi tuduhanya tidak cocok, sekarang satu partai berarti cocok dong," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/4).
Mantan anggota DPR RI itu menuturkan, hubungannya dengan Burhanuddin terjalin baik. Menurutnya, selama ini koordinasi kerja dengan Burhanuddin berjalan dengan lancar.
Selaku atasan, Ahok juga membantah berupaya mengambil peran wali kota. Ia menegaskan, selama ini dirinya selalu terbuka dengan masukan dan saran dari anak buahnya.
"Saya kira dengan beliau tidak ada masalah ya. Misalnya kalau di lapangan ambil keputusan apa pun beliau telepon lewat ajudan, saya sedang rapat pun dikasih. Beliau telpon saya rapat, ya saya angkat langsung. Beliau ajak diskusi, ada masalah begini di lapangan, kira-kira apa solusinya," papar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Untuk diketahui, Burhanuddin mengundurkan diri dari jabatan Walkot Jakbar karena sudah memasuki masa pensiun. Alasan lainnya, Burhanuddin maju sebagai bacaleg dari Partai Gerindra.
Sebelumnya, Sekda Pemprov DKI Jakarta Fadjar Panjaitan juga telah mundur dari jabatannya beberapa waktu lalu. Seperti Burhannudin ia juga ingin maju sebagai caleg. Namun bedanya, Fadjar maju melalui partai Gubernur Joko Widodo, PDI Perjuangan. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Akan Nyamar Sikat Preman di Tol
Redaktur : Tim Redaksi