Anak Buah Megawati Nilai Survei Poltracking Soal PDIP Ngawur

Senin, 23 Maret 2015 – 11:03 WIB
Politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin . Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin menilai survei terbaru lembaga Poltracking terkait regenerasi kepemimpinan di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, dinilai tidak saja aneh, tapi juga ngawur.

"Survei yang baru saja di rilis oleh Poltracking tentang calon ketua umum PDI Perjuangan hasilnya menurut saya aneh. Mengapa? Karena survey ini tak sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dalam menentukan respondennya. Metodologinya ngawur," kata TB Hasanuddin di Jakarta, Senin (23/3).

BACA JUGA: Jusuf Kalla Bersedih atas Berpulangnya Sahabat Pak Harto

Dia mencontohkan, untuk mengetahui tingkat pelayanan PT Kereta Api, agar valid dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan maka respondennya harus pelanggan atau pemakai atau penumpang KA, bukan penumpang pesawat yang tidak pernah naik kereta api.

Begitu pula untuk mengetahui siapa yang didukung oleh kader PDIP untuk menjadi ketua umumnya. Menurut dia, semestinya respondennya adalah kader PDIP dan bukan pakar, karena pakar-pakar itu tak mewakili kader PDIP.

BACA JUGA: Pemerintah Indonesia Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Lee Kuan Yew

"Karena tak sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku maka hasilnya tidak valid dan tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Saya mencurigai survei ini adalah survei pesanan untuk memecah belah kader PDIP menjelang kongresnya bulan depan," tegas politikus yang akrab disapa Kang TB ini.

Menurutnya, pemilihan para pimpinan di PDIP mulai dari ketua anak ranting, ketua ranting (tingkat desa), ketua PAC , DPC , DPD sampai ketum dijaring dan dimulai dari usulan yang paling bawah. Setiap kader boleh mengusulkan calon pemimpinnya.

BACA JUGA: Pastikan Ketersediaan Obat Kerancuan Kelamin Masih Aman

Nah, sampai saat ini, katanya, Megawati telah diusulkan kembali  menjadi Ketua Umum masa bakti 2015/2020 oleh setiap kader mulai dari tingkat ranting, Pac , Dpc dan Dpd seluruh Indonesia. Serta secara aklamasi melalui musancab, konfercab dan konferda.

"Jadi survei itu aneh, tendensius dan bermuatan politik adu domba. Tapi saya yakin kader PDIP tak akan terpancing," pungkas anak buah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow... Kubu Agung Gelar Ruwatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler