jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Hanura di DPR RI Inas N Zubir menilai klaim Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno atas keberhasilannya mengunjungi seribu titik sejak Agustus tahun lalu adalah hal yang mustahil alias hoaks. Menurut Inas, logikanya setiap sosialisasi di satu titik butuh minimal dua jam.
"Persoalannya, apakah Sandiaga sosialisasi-nya dari satu titik ke titik lain pake sim salabim lalu sampe ke titik berikutnya, atau terbang seperti burung, atau melata pakai mobil sambil dadah-dadah di jalan yang dilewati seolah-olah ada yang menyambut? Enggak mungkin sim salabim kan? Jadi, dari satu titik ke titik lain butuh waktu juga. Kami anggap saja dua jam," kata Inas dalam keterangan yang diterima, Minggu (13/1).
BACA JUGA: Sandiaga Janji Benahi BPJS Kesehatan
Menurutnya, jika di tempat acara butuh dua jam dan di perjalanan butuh dua jam, maka butuh waktu empat jam untuk setiap titik. Jika dalam sehari hanya bisa dijangkau lima titik, maka total waktu yang dibutuhkan adalah 20 jam dan sisa empat jam dalam sehari untuk istirahat.
"Untuk memenuhi seribu titik dibutuhkan waktu seribu dibagi lima yakni 200 hari. Nah, mulai kebuka ini ngibulnya Sandiaga Uno," jelas dia.
BACA JUGA: Hoaks Ancam Pemilu 2019, Jadilah Pemilih Cerdas!
Dia juga menanyakan apakah mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu bersosialisasi setiap hari. Inas meragukan hal tersebut dan menyimpulkan Sandi hanya aktif selama 20 hari.
"Jadi membutuhkan waktu sepuluh bulan untuk mencapai seribu titik," kata dia.
BACA JUGA: Priyo: Prabowo â Sandi Sudah Terbiasa Debat
Dia menerangkan, sepuluh bulan yang lalu dari sekarang adalah April 2018. Sedangkan pertama kali Sandi dipilih jadi cawapres Prabowo Subianto adalah Agustus 2018. Lalu Sandi ditetapkan sebagai cawapres oleh KPU pada September 2018.
"Artinya seribu titik yang dirayakan oleh Sandiaga adalah seribu titik hoaks," tegas anak buah Osman Sapta Oedang ini. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI Ajak Masyarakat Melawan Demagog dan Politikus Busuk
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga