Anak Buah Prabowo Bilang, Sebaiknya Jangan Ada Amnesti Untuk Din Minimi

Rabu, 27 Januari 2016 – 12:14 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (tengah) foto bareng anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Nurdin alias Din Minimi (sebelah kanan Sutiyoso) di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Selasa (29/12). Foto: IST for Rakyat Aceh/JPG

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw menilai, lebih baik tidak ada amnesti untuk kelompok bersenjata di Aceh, pimpinan Din Minimi, bila kemudian akan memunculkan perlawanan dari kelompok-kelompok lain.

Ini disampaikan politikus Gerindra tersebut, menanggapi pernyataan sikap Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh, yang mengancam angkat senjata bila Presiden Joko Widodo memberikan amnesti pada Din Minimi dkk, sebagaimana saran Kepala BIN Sutiyoso.

BACA JUGA: Politikus Golkar Penuhi Panggilan KPK

"Amnesti itu memang kewenangan Presiden, tapi kalau ada yang seperti ini (ancam angkat senjata) mendingan jangan," kata Wenny di gedung DPR Jakarta, Rabu (27/1).

Namun, Brigjen Pol Purnawirawan tersebut menyebutkan amnesti untuk Din Minimi masih wacana. Sebab, setahu dia, Presiden Jokowi masih fokus pada pengampunan untuk kelompok bersenjata di Papua (OPM).

BACA JUGA: TEGAS! Penyebar Kabar Palsu Tes CPNS Disomasi

"Ini kan baru bergulir wacana, kalau tak salah yang baru dimintakan amnseti itu dari Papua. Kalau Aceh belum. Komisi III juga belum bicarakan soal Aceh karena menunggu yang Papua, karena presiden sudah minta tanggapan," jelasnya.

Anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu menambahkan, adanya penolakan kelompok-kelompok di Aceh atas wacana amnesti untuk Din Minimi, akan menjadi masukan bagi komisi III DPR.

BACA JUGA: Mantap! KPK Ikut Garap Kasus Korupsi Jembatan Sungai Enok

"Ini (penolakan Forkab Aceh) masukan bagi komisi III. Jangan sampai kami ambil solusi untuk satu masalah timbul masalah lain," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obituari untuk Orang Berprestasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler