Anak Buah Prabowo Nilai Program Andalan Jokowi Ini Mubazir

Kamis, 09 Juni 2016 – 09:50 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Pembangunan tol laut oleh pemerintah Joko Widodo dinilai mubazir karena tidak berdampak signifikan terhadap penurunan harga barang. Program pemerintah itu menurut anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo Soekartono, justru menafikan peran swasta yang selama ini sudah melayani pelayaran hingga ke pelosok daerah.

“Selama ini, yang membuat distribusi logistik antarpulau menjadi lebih murah bukan karena tol laut, tetapi peran swasta yang didukung lebih dari 14.000 kapal," kata Bambang, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (8/6).

BACA JUGA: Curah Hujan di Daerah-Daerah Ini Bakal Meningkat sepanjang Juli-September

Menurut dia, tol laut tidak akan mampu menekan harga karena armada, jalur, dan jadwalnya sedikit. “Kalau jadwalnya berminggu-minggu sama saja bohong. Kalau cuma satu atau dua kapal, tidak ada pengaruh pada harga barang," tegas politikus Partai Gerindra ini.

Manfaat tol laut, ujarnya, terlalu dibesar-besarkan pemerintah. Padahal, program itu mubazir dan hanya menghambur-hamburkan anggaran negara yang terbatas. "Harusnya berikan saja subsidi ke swasta agar mereka jalannya lebih tepat waktu dan regular. Tidak usah bangun kapal baru dengan investasi sangat besar. Daripada begitu, anggarannya untuk keruk alur pelayaran yang sudah dangkal saja," sarannya.

BACA JUGA: Ngeri! Mal di Surabaya Ditarget Mirip Bom Thamrin

Karena sudah ada laut sebagai prasarana transportasi kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur I ini, pemerintah tidak perlu membangun infrastruktur jalan raya dan mengeluarkan biaya rutin untuk pemeliharaan tiap tahun yang mencapai lebih dari Rp 100 triliun. "Ini otomatis membuat harga logistik jadi lebih murah. Contohnya, tarif pelayaran menggunakan kontainer dari Jakarta ke Jayapura dengan jarak lebih kurang 5.500 km sekitar Rp 15 juta atau hanya Rp 2.700 per km," jelasnya.

Sebagai perbandingan, imbuh Bambang, ongkos angkut dengan truk dari Jakarta ke Cikarang dengan jarak kurang dari 100 km mencapai Rp 2 juta atau Rp 20.000 per km. Harga barang dan sembako di daerah pesisir kawasan timur Indonesia yang bisa diakses kapal laut relatif sama dengan daerah lain di kawasan barat, bahkan beberapa jenis barang lebih murah.

BACA JUGA: Sopir Sekretaris MA Hilang Bagai Ditelan Bumi..

“Yang menyebabkan harga menjadi mahal karena barang itu diangkut lagi melalui darat atau udara ke daerah pedalaman. Infrastruktur jalan buruk dan tarif pesawat mahal membuat harga naik ratusan kali, sehingga rakyat di pedalaman tidak bisa menikmati hasil pembangunan,” pungkas Bambang.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Pergerakan Densus 88 Acak-acak Persembunyian Teroris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler