jpnn.com - Ketua DPP Partai Gerindra Moh Nizar Zahro menganggap pidato Presiden Joko Widodo yang meminta relawannya harus berani bila diajak berkelahi, bernada provokatif.
"Di hadapan para relawannya, Presiden Jokowi menyulut percik pertikaian antaranak bangsa. Jokowi memprovokasi relawannya agar tidak takut kalau diajak berkelahi," kata Nizar kepada JPNN, Selasa (7/8).
BACA JUGA: Semua Menteri Keluar dari Pintu Samping, Kecuali Airlangga
Nizar khawatir pidato Presiden Ketujuh RI tersebut dimaknai berbeda oleh relawan. Apalagi para pentolah relawannya menyatakan kesiapan melaksanakan arahan presiden.
"Patut disayangkan seruan berbau bar-bar tersebut keluar dari mulut kepala negara yang harusnya mengayomi seluruh anak bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan dan menegakkan Pancasila serta menjunjung supremasi hukum," ucap politikus Senayan ini.
BACA JUGA: Pembelaan Bamsoet untuk Jokowi dari Dramatisasi Kemiskinan
Lebih jauh, ketua umum Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya) Gerindra ini memandang bisa memicu kekisruhan di tengah masyarakat. Karema itu Nizar meningatkan mantan gubernur DKI itu terhadap sumpah dan janji sebagai presiden.
"Presiden harus bersikap adil dan memegang teguh seluruh undang-undang. Bersikap adil artinya presiden sebagai kepala negara harus mengayomi seluruh rakyat. Memerintahkan satu pihak berkelahi itu artinya presiden memposisikan sebagian rakyatnya sebagai musuh yang harus diperangi," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Angka 8 dan Kans Prabowo Mendaftar di KPU Besok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Flyover Rawan Kecelakaan, Warga Mau Surati Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam