Anak Buah SBY Diminta Tak Menyebarkan Info Sesat Soal Anies Baswedan

Rabu, 30 November 2016 – 22:30 WIB
Didi Irawadi Syamsuddin. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak layak mempertanyakan kompetensi Agus Harimurti Yudhoyono.

Pasalnya, Anies terbukti gagal memimpin Kemendikbud sehingga dicopot dari jabatannya oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Ini Harta Kekayaan Calon Pilgub Banten, Anak Atut Paling Tajir

Pernyataan tersebut jelas tak bisa diterima kubu pendukung Anies. 

"Bagaimana mungkin Mas Anies dipecat karena gagal memimpin Kemendikbud, sementara berdasarkan penyerapan anggaran, berada di posisi kedua karena mencapai 94 persen," ujar Wakil Ketua Bidang Media Anies-Sandi, Naufal Firman Yusak, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (30/11).

BACA JUGA: Inilah yang Mendorong Sandiaga Uno Maju di Pilgub DKI Jakarta

Apalagi, sambung Firman, berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survei terkait kinerja kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, Anies juga berada di urutan kedua dengan 42,5 persen.

"Apakah fakta ini menunjukkan Mas Anies gagal saat menjabat Mendikbud? Tentu tidak," tegasnya.

BACA JUGA: Punya Harta Rp 25 Miliar, Begini Penjelasan Ahok

"Mungkin yang harus disadari Didi, apalagi sebagai politikus, bahwasanya perombakan kabinet menjadi hak prerogatif presiden. Kedua, tentu ada alasan politis. Untuk lebih jelasnya, kenapa Didi tidak bertanya kepada presiden," imbuhnya menyarankan.

Firman lantas membeberkan beberapa program yang berhasil dilakukan Anies selama 20 bulan menjabat Mendikbud. Misalnya, Kurikulum 2013 diselaraskan dan diterapkan secara bertahap, ujian nasional (UN) tak lagi dipakai sebagai syarat kelulusan siswa, dan memberlakukan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Lalu, mengukur indeks integritas ujian nasional, menjalankan Kartu Indonesia Pintar (KIP), membangun dan menumbuhkan budi pekerti di sekolah, memberlakukan kebijakan belajar bersama maestro, serta menghilangkan kekerasan di sekolah dengan menerbitkan Permen Dikbud No. 82/2015.

"Dan belasan program lain yang terus dirasakan manfaatnya hingga kini," ucapnya.

"Jadi, dibanding memberikan informasi sesat yang tak sesuai fakta, lebih baik Didi memberikan kritik-kritik yang membangun dan solutif, agar masyarakat juga tercerahkan," pungkas Naufal. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Petahana yang Penting Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler