jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf yakin TNI tidak akan kembali terlibat politik praktis seperti era orde baru.
Nurhayati mengatakan, mungkin ada kekhawatirkan Presiden Joko Widodo bahwa TNI akan kembali berpolitik praktis.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Pembangunan Embung Rawasari Selesai 2018
Karena itu presiden mengingatkan TNI seperti disampaikan pada HUT tentara ke 72 di Cilegon, Banten, Kamis (5/10).
“Kalau saya tidak melihat TNI akan kembali lagi ke politik. Kalau misalnya presiden mengatakan itu berarti presiden merasa khawatir ya,”ujar anak buah Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat itu, Jumat (6/10) di gedung DPR, Jakarta.
BACA JUGA: Pilgub Jatim, DPD Demokrat Sodorkan Nama-nama Ini ke DPP
Nurhayati menjelaskan, yang pertama kali melakukan reformasi pada 98 itu salah satunya adalah TNI.
Saat itu, TNI lepas dari politik. Kemauan lepas dari politik itu justru datang dari TNI sendiri.
BACA JUGA: Jokowi Tegaskan PKH Ini untuk Gizi dan Pendidikan Anak
“Ini yang harus kita hargai sebetulnya,” tegas ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) itu.
Menurut Nurhayati, langkah TNI itu banyak diikuti oleh tentara-tentara lain di dunia. Banyak tentara di negara-negara lain melepaskan diri dari politik. “Itu belajarnya dari Indonesia,” kata Nurhayati.
Karena itu, Nurhayati menegaskan, TNI-lah yang harusnya dihargai karena mereka yang awalnya melepaskan diri dari politik dan mencoba menjadi profesional.
“Ini juga dibuktikan dengan pengiriman pasukan-pasukan perdamaian, menggelar latihan-latihan,” ujarnya.
Namun demikian, Nurhayati menegaskan dalam demokrasi, siapa pun kalau sudah selesai dari TNI atau Polri, bisa saja terjun ke dunia politik praktis. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019, Prabowo Masih jadi Pesaing Kuat Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy