CILACAP - Peristiwa menggemparkan terjadi di Cilacap Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. FK (28) pemuda pengangguran ini tega menggorok leher ibunya, Sri Haryati, saat terlelap tidur.
"Saya sedang tidur di rumah anak saya yang bersebelahan dengan rumah saya. Tiba-tiba saya mendengar keributan. Saya pulang. Ternyata anak saya sedang bertengkar dengan ibunya. Kami melerainya dan anak saya keluar rumah," terang Kuat Santoso (60) yang merupakan suami korban sekaligus ayah pelaku kepada Radarmas (Grup JPNN) kemarin.
Demikian juga dengan Sudiono menantu korban juga bangun dan melerai. Saat itu, tersangka sudah dalam posisi memegang leher korban. Sudiono melerai dengan keras dan rupanya keributan ini juga membuat warga sekitar terbangun.
Banyaknya orang membuat tersangka lari. Namun tersangka berhasil diamankan di pos ronda. Suasana menjadi semakin tegang mengingat ternyata korban menderita luka di leher akibat terkena senjata tajam.
Korban dini hari itu juga langsung dilarikan ke RSUD Cilacap dan kasusnya dilaporkan ke Polsek Cilacap Selatan. Petugas pun akhirnya menjemput pelaku dan dibawa ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan.
Di RSUD Cilacap korban mendapat perawatan cukup serius. Lehernya menerima tiga jahitan dan sekarang masih harus opname akibat luka tersebut. Sampai sekarang masih ada teka-teki besar mengapa tersangka tega melukai leher ibunya.
Tersangka yang mengenakan celana selutut dan kaos hitam tampak benar-benar sedang dalam tekanan. Begitu pagi-pagi ditanyai alasan melakukan tindakan tersebut, tersangka hanya menangis dan tidak memberi jawaban.
Demikian juga pada pemeriksaan Rabu tengah hari siang, tersangka hanya menjawab nama dan alamat. Namun dia hanya diam saja ketika ditanyai alasan melakukan tindakan tersebut. Dia hanya menjawab iya ketika ditawarin rokok oleh petugas untuk meredakan ketegangan.
Selebihnya hanya diam. Dia menjawab lagi tidak, ketika ditawari makan oleh petugas. Tersangka selalu tertunduk saat berjalan maupun diperiksa polisi.
Kuat Santoso sendiri ketika ditanya tentang persoalan penyebab terjadinya kasus ini juga bingung. Bahkan menurutnya, anaknya dalam kategori biasa-biasa saja dalam keseharian alias tidak pernah tergolong kelewat nakal. Dia hobi main musik dan pernah minta dikursuskan bermain musik.
"Saya sendiri heran mengapa dia tega melakukan ini kepada ibunya. Soalnya, sebelum kejadian, anak saya tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku yang aneh. Jadi saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya," ujar Kuat.
Kapolsek Cilacap Selatan AKP Zudi Parwata dan Kasubbag Humas AKP Siti Khayati mengatakan jika kasus ini tengah dalam proses penyidikan.
"Bersama keluarga dan petugas dari kelurahan, tersangka akan kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banyumas untuk diperiksa kejiwaanya. Sampai sekarang tersangka masih bungkam. Pemeriksaan ini kita lakukan karena dari dari penuturan saksi-saksi, tersangka pernah mengalami depresi," tandas Zudi Parwata.
Dia menandaskan sekarang ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun belum ada yang mengungkapkan latar belakang kejadian tersebut. Yang mereka tahu keributan dan akhirnya korban terluka. Selain itu kita mengamankan pisau yang digunakan untuk melukai korban. (amu)
"Saya sedang tidur di rumah anak saya yang bersebelahan dengan rumah saya. Tiba-tiba saya mendengar keributan. Saya pulang. Ternyata anak saya sedang bertengkar dengan ibunya. Kami melerainya dan anak saya keluar rumah," terang Kuat Santoso (60) yang merupakan suami korban sekaligus ayah pelaku kepada Radarmas (Grup JPNN) kemarin.
Demikian juga dengan Sudiono menantu korban juga bangun dan melerai. Saat itu, tersangka sudah dalam posisi memegang leher korban. Sudiono melerai dengan keras dan rupanya keributan ini juga membuat warga sekitar terbangun.
Banyaknya orang membuat tersangka lari. Namun tersangka berhasil diamankan di pos ronda. Suasana menjadi semakin tegang mengingat ternyata korban menderita luka di leher akibat terkena senjata tajam.
Korban dini hari itu juga langsung dilarikan ke RSUD Cilacap dan kasusnya dilaporkan ke Polsek Cilacap Selatan. Petugas pun akhirnya menjemput pelaku dan dibawa ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan.
Di RSUD Cilacap korban mendapat perawatan cukup serius. Lehernya menerima tiga jahitan dan sekarang masih harus opname akibat luka tersebut. Sampai sekarang masih ada teka-teki besar mengapa tersangka tega melukai leher ibunya.
Tersangka yang mengenakan celana selutut dan kaos hitam tampak benar-benar sedang dalam tekanan. Begitu pagi-pagi ditanyai alasan melakukan tindakan tersebut, tersangka hanya menangis dan tidak memberi jawaban.
Demikian juga pada pemeriksaan Rabu tengah hari siang, tersangka hanya menjawab nama dan alamat. Namun dia hanya diam saja ketika ditanyai alasan melakukan tindakan tersebut. Dia hanya menjawab iya ketika ditawarin rokok oleh petugas untuk meredakan ketegangan.
Selebihnya hanya diam. Dia menjawab lagi tidak, ketika ditawari makan oleh petugas. Tersangka selalu tertunduk saat berjalan maupun diperiksa polisi.
Kuat Santoso sendiri ketika ditanya tentang persoalan penyebab terjadinya kasus ini juga bingung. Bahkan menurutnya, anaknya dalam kategori biasa-biasa saja dalam keseharian alias tidak pernah tergolong kelewat nakal. Dia hobi main musik dan pernah minta dikursuskan bermain musik.
"Saya sendiri heran mengapa dia tega melakukan ini kepada ibunya. Soalnya, sebelum kejadian, anak saya tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku yang aneh. Jadi saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya," ujar Kuat.
Kapolsek Cilacap Selatan AKP Zudi Parwata dan Kasubbag Humas AKP Siti Khayati mengatakan jika kasus ini tengah dalam proses penyidikan.
"Bersama keluarga dan petugas dari kelurahan, tersangka akan kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banyumas untuk diperiksa kejiwaanya. Sampai sekarang tersangka masih bungkam. Pemeriksaan ini kita lakukan karena dari dari penuturan saksi-saksi, tersangka pernah mengalami depresi," tandas Zudi Parwata.
Dia menandaskan sekarang ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun belum ada yang mengungkapkan latar belakang kejadian tersebut. Yang mereka tahu keributan dan akhirnya korban terluka. Selain itu kita mengamankan pisau yang digunakan untuk melukai korban. (amu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMP Biasa Seks Bebas dengan Geng Motor
Redaktur : Tim Redaksi