Anak Indigo Brebes Bicara soal Buto Ijo yang Konon jadi Pelaris Sebuah Warung Sate

Senin, 22 Februari 2021 – 11:23 WIB
Anak indigo Brebes, Nuha dan ayahnya. Foto: tangkapan layar radarcirebon

jpnn.com, BREBES - “Perbedaannya, perutnya besar dan warna kulitnya hijau,” kata seorang anak indigo di Brebes bernama Muhammad Auva Nuha.

Nuha, demikian anak tersebut biasa disapa. Dia mengatakan hal tersebut untuk menjelaskan soal buto ijo.

BACA JUGA: Mengenal dan Memahami Anak Indigo

Ayah Nuha, Mukson, membantu menjelaskan 'penglihatan' anaknya.

Menurut Nuha, buto ijo warnanya hijau. Perutnya besar dan giginya panjang.

BACA JUGA: Mitos Mbah Kartubi, Jin dari Irak Penjaga Sebuah Jembatan di Pekalongan

Tinggi badannya sekitar dua meter, berkuku dan bertaring. Besarnya hampir sama dengan genderuwo.

Mukson menambahkan, genderuwo sosoknya cenderung hitam. Berbeda dengan buto ijo.

BACA JUGA: Iiih Seram, Lahan Milik Atta Halilintar Dihuni Genderuwo  

Namun, sosok ini sering berubah bentuk menyerupai manusia, karena kadang suka pada sosok tertentu.

Bahkan kadang menyetubuhi manusia melalui sosok lain jenis. “Bedanya genderuwo sering takut-takutin, jahil. Dua-duanya jahat,” kata Mukson seperti dikutip dari Radar Cirebon.

Bagaimana mengantisipasi sosok astral tersebut agar tidak mengganggu?

Mukson menyampaikan pesan anaknya, bahwa untuk mengantisipasi agar tidak diganggu, sebelum tidur berdoa, baca ayat suci Al-Qur'an.

Nuha, sejak kecil seringkali mengalami keanehan-keanehan. Ternyata makin lama, dia bisa merasakan dan melihat kehadiran mahluk gaib.

Nuha berbicara soal buto ijo seiring dengan hebohnya isu sebuah warung sate di Kota Cirebon memelihara buto ijo.

Warung sate tersebut akhirnya tutup setelah diterpa kabar miring itu.

Rumah makan dengan spesialis daging kambing itu terkenal ramai di awal tahun 2000-an.

Supri, warga sekitar mengatakan, isu bekembang seputar warung tersebut sehingga pelanggan tidak lagi mengunjungi.

“Mungkin persaingan dagang, karena memang warungnya setiap hari ramai,” ujarnya.

Sejurus kemudian, Supri menceritakan isu yang menjadi penyebab warung makan itu tutup.

“Katanya dulu ada anak kecil yang melihat ada buto ijo sedang menjilati daging satenya,” kata Supri.

Dia tidak bisa memastikan isu awal tersebut bermula. Namun akhirnya banyak orang-orang jadi tahu cerita mahluk astral tersebut.

Kemudian, isu tersebut ternyata mengakibatkan warung jadi sepi dan tutup.

Pemilik warung sate berinisial H itu, memang bukan berasal dari Kota Cirebon, berjualan sate dengan jenis bumbu kecap dan irisan bawang merah menjadi ciri khasnya. (brd)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler