Mengenal dan Memahami Anak Indigo

Sabtu, 11 Oktober 2014 – 00:43 WIB
Foto ilustrasi diperagakan Novi Dian Safitri, M. Arya Wijaya (Dite Surendra/Jawa Pos)

jpnn.com - Anak tergolong ber-IQ tinggi, kreatif, bijaksana, biasa memberikan wejangan kepada orang tua, dan mampu melihat makhluk astral. Bisa jadi, buah hati seperti itu adalah anak indigo. Jangan takut. Anak justru butuh dipahami. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, anak bisa menjalani proses scan aura dan konsultasikan ke psikolog.

*****

BACA JUGA: Sembarang Aborsi Bikin Rahim Rusak

DESCKA Putri Anastasya akrab dipanggil Tasya. Bocah perempuan itu memiliki tanggal lahir unik, 020202 atau 2 Februari 2002. Sejak lahir, Tasya memiliki sifat yang lain dari anak seusianya. Pada umur 3 bulan, dia sudah bisa memegang sendiri botol susunya. Giginya tumbuh menjelang usia 5 bulan. Pada usia 8 bulan, Tasya mulai bicara.

Orang tuanya menyadari Tasya memiliki kelebihan setelah Tasya mengaku melihat kakeknya hadir dalam pesta ulang tahun ibunya, Riska. Saat itu, Tasya berumur 5 tahun. Padahal, kakek Tasya sudah meninggal. ’’Selain itu, Tasya bisa tahu saat neneknya yang tinggal di tempat lain jatuh sakit,’’ jelas Riska.

BACA JUGA: Game Komputer Obati Depresi Lansia

Sehari-hari, Tasya tergolong cerdas. Dia fasih berbicara dalam bahasa Inggris, padahal bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia. Tasya juga bersekolah di sekolah negeri yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.

Riska, yang berprofesi psikolog, langsung berkonsultasi dengan guru besar Psikologi UI Jakarta. Berdasar ciri-ciri yang tampak, sang profesor memberikan kemungkinan bahwa Tasya adalah anak indigo. Kemudian, Tasya diajak menjalani scan aura. Saat itulah diketahui hasilnya positif indigo.

BACA JUGA: Mengapa Jumlah Sperma Tiap Pria Berbeda?

Sri Lestariningsih, founder Komunitas Sebelas Sebelas Indonesia, mengungkapkan, anak indigo cenderung cerdas dan mampu menerima mata pelajaran, bahkan sebelum diajarkan. ’’Jangan kaget kalau tiba-tiba si anak bisa main piano. Padahal, orang tua tidak mengajarkan atau tidak ada bakat dari turunan,’’ ujar perempuan yang sudah 10 tahun menggeluti dunia indigo tersebut.

Dia menjelaskan makna indigo. Menurut Sri, pada tubuh seseorang terdapat tujuh aura yang bisa dilihat dalam bentuk warna. Ketajaman sebuah aura bergantung pada tingkat soul seseorang.

Tujuh warna itu adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. ’’Indigo adalah nama lain nila. Merupakan perpindahan dari biru ke ungu. Letaknya di atas kepala. Spesifiknya lebih menuju ke Tuhan. Karena tidak terlihat, biasanya orang awam tidak percaya,’’ papar perempuan yang kerap disapa Tari tersebut.

Dia menuturkan, indigo sejati biasanya bijaksana, peka, dan bisa tahu permasalahan orang lain. Namun, di sisi lain, mereka sangat toleran, sayang akan binatang, dan empatinya sangat kuat.

Drs Subandi MA PhD, dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, menerangkan indigo dari perspektif psikologi. Indigo merupakan representasi cakra mata ketiga, yaitu pusat energi aktivitas psikis yang terbuka lebar. Mereka dipercaya memiliki warna aura nila, ungu, atau biru. ’’Warna itu corak aura, bukan karakteristik psikologi,’’ tuturnya.

Pemeriksaan indigo bisa dilakukan melalui foto aura, pemeriksaan sidik jari, EEG, atau DNA. Istilah indigo baru ditemukan pada 80-an. Hingga saat ini, belum banyak penelitian yang menerangkan indigo secara ilmiah. ’’Masih disebut pseudoscience. Konsepnya belum diterima secara umum,’’ tambahnya.

Menurut alumnus Adelaide University, Australia, itu, anak indigo memiliki beberapa karakteristik. Salah satunya, memiliki rasa keningratan dan sangat kreatif. Mereka juga memiliki kemauan yang kuat, mengandalkan intuisi, serta memiliki ingatan yang kuat. Rasa bosan dan tidak suka pada rutinitas itu terkadang membuatnya frustrasi. ’’Mereka jadi dianggap tidak disiplin dan merusak sistem yang sudah ada,’’ kata Subandi.

Tari menambahkan, orang tua seharusnya tidak takut dengan keadaan anak indigo. Anak-anak itu hanya perlu dipahami. ’’Seperti kata Kahlil Gibran, anakmu bukan anakmu. Karena tiap anak punya misi di dunia ini, mereka hanya perlu dibantu untuk menyelesaikannya,’’ ujar Tari.

Dia melanjutkan, orang tua perlu melihat bakat anak tersebut. Biasanya mereka lebih condong ke seni. Bisa seni lukis atau musik. ’’Bila perlu, orang tua mencari komunitas orang tua indigo. Sebab, mereka akan lebih mudah memahami jika sama-sama mempunyai anak indigo,’’ ungkapnya. (cik/c5/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makanan Terbaik untuk Kurangi Gejala Penyakit Crohn


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler