Anak Kehilangan Orang tua Karena COVID-19 Rentan jadi Korban Eksploitasi

Jumat, 23 Juli 2021 – 23:11 WIB
Dokumentasi-Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. ANTARA/HO-DPP Partai Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai perhatian kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 sangat penting.

Karena anak-anak tersebut rentan menjadi korban eksploitasi.

Christina mengatakan hal tersebut pada sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (23/7).

BACA JUGA: Berita Dukacita: Nonot Harsono Meninggal Dunia

Dia pun mengusulkan pihak rumah sakit mendata kematian pasien COVID-19, sehingga diketahui anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19.

"Pihak RT/RW atau pemerintah bisa membuka aduan khusus agar anak-anak ini mendapat perhatian."

BACA JUGA: Instruksi Panglima TNI ini Sangat Tegas dan Jelas, Semoga Terlaksana dengan Baik

"Baru-baru ini KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Red) juga mengingatkan ini, dan kami mendukung agar ada perhatian,” ujar Aryani, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima, di Jakarta, Jumat (23/7).

Menurut Christina, jumlah anak yang menjadi korban eksploitasi naik 2,5 kali lipat selama pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Selamat Bertugas Untuk Komandan Puspom TNI yang Baru

Catatan Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) mencatat sebelum pandemi COVID-19 ada 2.851 kasus kekerasan anak.

Kemudian selama pandemi kasus itu naik menjadi 7.190 kasus.

“Tentunya masih banyak yang luput dari pemantauan, sehingga diperkirakan angkanya jauh lebih tinggi."

"Situasinya tidak bisa dibilang biasa, perlu mendapat perhatian lebih agar perlindungan anak pada masa pandemi lebih ekstra lagi dilakukan,” kata dia.

Anak-anak, menurut Christina, rentan menjadi korban eksploitasi ekonomi dan seksual.

Eksploitasi ekonomi, salah satunya ditunjukkan dengan perdagangan anak, prostitusi anak, dan anak-anak yang dipaksa bekerja oleh orang dewasa.

“Bentuk-bentuk eksploitasi anak seperti ini sangat marak terjadi."

"Kondisi himpitan ekonomi pada ujungnya mengorbankan anak-anak."

"Ini sangat terbuka, lihat di jalan-jalan, termasuk di media sosial banyak sekali anak dimanfaatkan untuk aktivitas seksual."

"Jadi, isu ini terjadi di sekitar kita, dekat dengan keseharian dan membutuhkan perhatian agar kasus-kasus kekerasan anak bisa ditekan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, Christina meminta seluruh pemangku kepentingan terkait lebih gencar mengedukasi warga soal pentingnya perlindungan terhadap anak.

“Situasi krisis banyak melahirkan krisis baru jika kita tidak waspada."

"Demikian halnya COVID-19 yang telah melahirkan banyak krisis baru yang salah satunya eksploitasi terhadap anak Indonesia,” katanya.

Christina menegaskan pentingnya kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, DPR RI dan media bahu-membahu memastikan anak-anak di Indonesia aman dan terlindungi dari ancaman eksploitasi ekonomi maupun seksual.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler