jpnn.com - JAYAPURA - Tak ada asap tanpa api. Insiden mengamuknya massa di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (27/8) kemarin, dengan menyerang dan membakar kantor Polsek Sugapa, bukan tanpa penyebab.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige pun mengakui, insiden tersebut dipicu kemarahan warga karena penembakan terhadap Otianus Sondegau (16), yang merupakan salah seorang anak kepala suku di sana, Oktovianus Sondegau.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Kalimantan Selatan
Awalnya, korban Otianus Sondegau yang diduga dipengaruhi minuman keras memalangi jalan. Saat itu, korban, membawa parang dan diduga mengancam anggota Brimob Polda Papua yang turun ke lokasi untuk mengamankan situasi.
“Saat itu anggota melakukan penembakan yang menyebabkan pelaku yang memalangi jalan meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke Mapolsek Sugapa oleh masyarakat yang kemudian melakukan penyerangan dan pembakaran,” kata Patrige, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Senin (29/8).
BACA JUGA: Tanpa Menunggu Bantuan, Bupati Anas Nyaris Bangun Terminal Baru
Selain menyerang dan membakar Mapolsek Sugapa, massa yang diduga keluarga korban itu menurut Patrige juga memalangi lapangan terbang dan mematikan operasional tower Telkomsel, sehingga memutuskan jaringan komunikasi di daerah tersebut. “Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini masih dalam keadaan terisolasi,” tuturnya.
Mengenai penyebab penembakan yang mengakibatkan tewasnya Otianus Sondegau, Patrige mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan. Namun sebelum terjadi penembakan korban bersama dua rekannya memalangi pertigaan Jalan pasar Sugapa. Ketiga pelaku yang diduga dipengaruhi minuman keras, menurut Patrige, mengadang warga yang melintas.
BACA JUGA: Inilah Modus Baru Penyelundupan Kepiting Bertelur ke Malaysia
“Saat itu, melintas dua anggota Brimob BKO Kabupaten Intan Jaya. Salah seorang oknum anggota Brimob kemudian memukul salah satu pelaku, dan dua pelaku lainnya melarikan diri ke arah kompleks Pasar Lama dan dikejar oleh kedua anggota Brimob sambil melepaskan tembakan,” katanya.
Melihat kejadian ini, anggota Polsek Sugapa menegur dua oknum Brimob yang melakukan pengejaran dan meminta untuk tidak melakukan pengejaran serta mengeluarkan tembakan.
“Setelah ditegur, kedua oknum anggota Brimob ini kembali ke guest house. Namun tidak lama kemudian oknum anggota Brimob ini kembali bersama temannya sekitar 10 orang dan mencari tiga pemuda yang melakukan pemalangan,” ungkapnya.
Kesepuluh oknum anggota Brimob ini menurut Patrige berpencar, lima orang ke Pasar Lama mencari ketiga pelaku pemalangan sambil mengeluarkan tembakan, dan lima lainnya masuk ke halaman Mapolsek Sugapa juga sambil mengeluarkan tembakan.
Setelah lima oknum Brimob dari Pasar Lama ini kembali ke rekan-rekannya yang ada di halaman Mapolsek Sugapa, mereka kemudian kembali ke guest house. Tidak lama kemudian menurut Patrige, datang seorang pemuda ke Mapolsek Sugapa menginformasikan bahwa ada seorang remaja yang terkena peluru. Tak lama, kurang lebih 200 massa, kebanyakan ibu-ibu, datang dengan membawa jenazah korban ke Mapolsek Sugapa.
“Anggota yang bertugas di Polsek Sugapa bersama Kadistrik Sugapa sudah berupaya menghentikan dan mengimbau massa untuk tenang, namun massa sulit dikendalikan sehingga membakar Mapolsek Sugapa. Setelah itu massa membubarkan diri dan membawa jenazah ke rumah orangtuanya,” ungkapnya. (jo/ade/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewa Judi Itu Akhirnya Tertangkap, Nih Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi