Anak Ketua PP Tewas Ditikam di Kampung Genjer

Jumat, 17 Mei 2013 – 09:51 WIB
BINJAI- Dani Pranata (21) yang tak lain anak Ketua Pemuda Pancasila (PP) wilayah Ranting Rambung Barat, Kec. Binjai Selatan, tewas ditikam.

Penikaman itu sendiri, diduga dilakukan oleh temannya berinisial B, dan disebut tinggal di Kompleks Berngam, Binjai Kota, Kamis (16/5) sekitar pukul 04.30 WIB dinihari tadi.

Keterangan yang dihimpun POSMETRO BINJAI (Grup JPNN), kejadian yang menewaskan warga Jalan Bandung, Lk. III, Kel. Rambung Barat, Kec. Binjai Selatan ini, berawal keluarnya korban dari rumah sekitar pukul 00.30 WIB dinihari.

Ketika itu, korban mendapat telpon dari seorang temannya dan diajak untuk melihat hiburan keyboard di daerah Jalan Kinibalu, atau yang sering disebut sebagai Kampung Genjer, Kec. Binjai Selatan.

Mendapat ajakan tersebut, korban pun keluar dari rumahnya. Sebelum berangkat, korban sempat dihalangi atau dilarang oleh orang tuanya, Ahmad Efendi alias Amad Dongkang (43). Sayang, larangan yang disampaikan itu tidak dihiraukan oleh korban.

Selanjutnya, korban keluar menggunakan sepeda motor dan akhirnya bertemu dengan sejumlah teman-temannya di Kampung Genjer. Begitu bertemu, korban dan teman-temannya disebutkan membuat "acara" di tengah-tengah hiburan keyboard tersebut.

Setelah hiburan keyboard itu selesai, korban dan teman-temannya membubarkan diri. Nah, disnilah mala petaka itu terjadi. Karena tanpa disangka, korban diserang oleh teman-temannya dan terjadilah perkelahian.

Namun naas, korban yang mencoba untuk menyelamatkan diri dari serangan itu, akhirnya mendapat tikaman di bagian dada kanan dan luka licet di bagian seluruh jari kaki kirinya. Lantas, korban pun tak berdaya hingga menghembuskan nafas terakhir di lokasi perkelahian tersebut.

Tak berapa lama setelah kejadian, sejumlah warga setempat dikejutkan dengan jenazah korban yang terbaring di lokasi. Kemudian, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr Djoelham Binjai untuk divisum.

Usai menjalani visum, korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Setibanya di rumah duka, tangis hiteris para anggota keluarga pun pecah. Ayah korban yang sempat melarang anaknya untuk keluar pada pagi dinihari itu, terlihat memeluk dan meratapi kepergian anaknya tersebut.

"Udahnya aku larang kamu pergi malam itu nak. Tapi kenapa nggak kau hiraukan larangan ayahmu ini. Ayah sayang sama mu nak, tapi kenapa kamu tinggalkan ayah," tangis histeris ayah korban.

"Sabar kamu nak, biar ayah cari sendiri pelaku yang membuat kamu menjadi begini. Ayah nggak terima kamu diperlakukan seperti ini," tangis ayah korban lagi hingga akhirnya jatuh pingsan.

Melihat situasi di rumah duka sangat histeris, membuat informasi dari pihak keluarga belum bisa didapat. Hanya saja, menurut keterangan dari Ketua MPC PP Kota Binjai, J Payo Sitepu, yang saat itu berada di rumah duka menyebutkan, bahwa kejadian ini murni dibunuh dan tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi kepemudaan.

"Kalau informasi dari anggota saya yang ada di lokasi kejadian, bahwa korban murni dibunuh karena dpicu persoalan mantan pacar korban. Yang jelas, hanya perselisihan soal wanita di antara pelaku dan korban," ungkap J Payo Sitepu.

Keterangan J Payo Sitepu, diperkuat dengan keterangan Ketua PAC PP Binjai Selatan, Edi Nelson Sembiring. Di mana menurut Edi Nelson yang akrab disapa Acong ini, bahwa korban memang sengaja dihabisi oleh pelaku.

"Kenapa saya katakan demikian? Karena sebelum korban pergi meninggalkan rumah, ia terlebih dahulu dihubungi melalui selulernya. Dan orang yang menghubungi itu, disebutkan seorang wanita. Jadi, wanita ini dikabarkan sengaja atau disuruh oleh pelaku untuk mencari keberdaan korban. Dengan kata lain, agar korban keluar dari rumah untuk dihabisi," jelas Acong.

"Nah, ketika korban keluar dari rumah memenuhi panggilan wanita yang disebutkan sebagai mantan pacar korban itu. Akhirnya bertemulah korban dengan pelaku. Sehingga terjadi perkelahian dan menyebabkan korban meninggal dunia," terang Acong.

Sementara itu, Kasat Reskrim Pores Binjai, AKP Revi, saat dikonfirmasi mengatakan, kalau persoalan ini terjadi hanya gara-gara masalah kecil. Di mana pagi dini hari itu, korban selisih paham dengan Bayu yang disebut-sebut teman pelaku penikaman.

"Ini hanya masalah kecil. Awalnya, korban dan seorang teman pelaku berinsiial B, terlibat cek-cok mulut. Karena keduanya saling menjaga ego, akhirnya terjadi perkelahian. Selanjutnya B yang disebutkan sebagai pelaku akhirnya menikam korban," jelas Revi sembari menepis hal ini dipicu karena wanita.

Hingga sore kemarin, petugas Polres Binjai belum berhasil menangkap pelaku pembunuhan ini. Pun begitu, petugas sudah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi yang terdiri dari 10 laki-laki dan 2 orang perempuan.

Informasi terakhir, dari 12 orang yang diperiksa sebagai saksi, dua orang diantaranya disebutkan bakal jadi tersangka. Sementara, satu orang lagi berinisial B, yang dituding para saksi, masih dalam pencarian pihak kepolisian.(dn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Cantik Terancam Dipecat karena Foto Syur

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler