Anak Muda Indonesia Asal Papua Mendirikan Partai Kasih, Berikut Visi dan Misinya

Senin, 24 Juni 2024 – 07:49 WIB
Sejumlah anak muda Indonesia yang berasal dari tanah Papua mendeklarasikan berdirinya partai nasional bernama Partai Kasih di Jakarta pada Minggu (23/6/2024). Foto: Humas Partai Kasih

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anak muda Indonesia yang berasal dari tanah Papua mendeklrasikan berdirinya partai nasional bernama Partai Kasih di Jakarta, Minggu (23/6/2024).

Salah seorang pendiri dan pimpinan Partai Kasih M Yunus Kudiai mengatakan Partai Kasih berasaskan Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Representasi Anak Muda, Parij Ismeth Rinjani Siap Maju Pilkada Kapuas

“Partai Kasih, kami dirikan karena Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami mempunyai hak untuk berpolitik di negara ini,” ujar M Yunus Kudiai dalam keterangan tertulis pada Senin (24/6/2024).

Yunus Kudiai menilai partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Tengah saja. Sementara di Indonesia bagian Timur, belum ada partai politik nasional.

BACA JUGA: Mejeng di ASIABIKE Jakarta, Motor Listrik Sunra Curi Perhatian Anak Muda 

Dia menjelaskan Partai Kasih memiliki visi dan misi yang bertujuan memberantas kemiskinan di Indonesia.

Adapun Visi Partai Kasih adalah melalui kemurahan hati, menembus perbedaan bagi sesama anak bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

BACA JUGA: Bicara di Hadapan Kader, Hasto Singgung PDIP Punya Rekam Jejak Partai Pejuang

Menurut Yunus Kudiai, Partai Kasih memiliki misi dengan delapan program unggulan, yaitu memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga.

“Maju atau mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kehidupan keluarga itu sendiri,” ujar Yunus Kudiai.

Kedua, memberantas kemiskinan menuju Indonesia yang sejahtera. Ketiga, membuka lapangan pekerjaan bagi yang putus sekolah dan yang tidak bersekolah.

Keempat, memberikan pelatihan dan kursus. Kelima, memperjuangkan hak-hak sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keenam, memberikan pekerjaan bagi fakir miskin, bakti sosial, pondok pesantren, panti asuhan dan panti jompo.

Ketujuh, memperjuangkan beasiswa dalam maupun luar negeri. Terakhir, pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler