jpnn.com, JAKARTA - Anak-anak muda yang tergabung dalam Saya Milenial Golput (SMG) mengaku kecewa dengan pasangan calon Presiden yang menonjolkan saling serang, fitnah, dan kampanye SARA. Mereka bahkan mengancam akan golput dalam Pilpres 2019.
"Kami kecewa, pasangan capres sekarang tidak memberikan pendidikan politik yang baik. Mereka mengedepankan permusuhan, dan saling fitnah sehingga kami tidak melihat program apa yang akan dijalankan," Kata juru bicara SMG Saifa El Faruqi di Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).
BACA JUGA: Malam-malam Para Ketum Parpol Temui Jokowi
Seharusnya, kata Saifa, pasangan capres ini memberikan program kampanye yang terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara, bukan menciptakan perpecahan di antara anak bangsa.
"Untuk saat ini kami belum bisa menentukan pilihan, karena yang kami dapatkan adalah isu-isu hoax yang berimbas pada kehidupan kami di lingkungan keluarga maupun di kampus," ujar mahasiswa dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) ini.
BACA JUGA: Prabowo Siap Melanjutkan Kerja Jokowi
Selama ini, lanjut Saifa, dia bersama teman-teman milenial lain tidak lepas dari Media Sosial. Menurutnya medsos saat ini mulai dari Facebook, Instagram, Twitter sampai Youtube konten yang disajikan tidak lepas dari politik kebohongan.
"Tim capres A jelekin, fitnah dan menyerang Capres B dan sebaliknya, kondisi ini sepertinya sengaja dibiarkan, semangat kebersamaan yang kita miliki seolah hilang karena berbeda pilihan. Apakah ini akan terus dibiarkan?" sesalnya.
BACA JUGA: Dengan Strategi Ini, Prabowo bisa Mematikan Langkah Jokowi
Saifa berharap, di sisa waktu kurang lebih 100 hari lagi tim pasangan capres untuk berpikir bagaimana melakukan kampanye yang benar-benar untuk bangsa. Sehingga, teman-teman millenial bisa memberikan suaranya pada saat pencoblosan nanti.
"Setop politik SARA, setop politik hoaks, setop politik adu domba dan setop cebong kampret. Berikan kami kesejukan, kami yakin capres yang bertarung ini adalah anak terbaik bangsa yang bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Ayo bersatu, hentikan permusuhan demi Indonesia jaya," tandasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Penculikan Aktivis 98 dan Kasus Novel Perlu Diangkat
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh