jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah orang yang benci terhadap kebijakan pemerintah sering dilampiaskan lewat kabar hoaks.
Sasarannya bukan hanya Presiden Joko Widodo, tapi juga anaknya.
BACA JUGA: Penutupan Alexis Kok Bawa-Bawa Nama Sri Mulyani
Baru-baru ini, Gibran Rakabuming Raka disebut membuat polling terkait dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Ormas.
Anak sulung Jokowi itu menjadi korban hoaks lewat akun Twitter @GibranRakabumi.
BACA JUGA: Hoaks! Tak Ada Kapal Tiongkok ke Pulau Reklamasi
Pada 25 Oktober 2017, akun tersebut membuat dua polling Twitter mengenai Perppu Ormas.
Pertama, polling yang meminta tanggapan pengguna Twitter terkait dengan keberadaan Perppu Ormas.
BACA JUGA: Dua Jam Kecelakaan di Darmo, Langsung Muncul Hoaks
Dalam jajak pendapat itu, terdapat tiga pilihan jawaban. Yakni, otoriter, tegas, dan biasa saja.
Hasilnya, pilihan otoriter mendapatkan suara terbanyak, yakni 77 persen.
Pilihan tegas mendapatkan 17 persen, sedangkan pilihan biasa saja 6 persen.
Pada polling kedua, Gibran dibuat seolah bertanya siapa yang paling pantas menilai suatu ormas disebut anti-Pancasila atau tidak.
Pilihan jawabannya, pemerintah dan pengadilan. Hasilnya, pilihan pemerintah mendapatkan 13 persen, sedangkan pengadilan 87 persen.
Dua polling yang dibuat akun palsu tersebut dibagikan oleh netizen.
Sepertinya akun-akun itu tak sependapat dengan keberadaan Perppu Ormas (sekarang telah menjadi UU Ormas).
Salah satu yang membagikan ialah akun Twitter yang mengatasnamakan GNPF Ulama Sumut (@gnpfulama_sumut).
Juga akun Facebook Muslim Cyber Army (facebook.com/MuslimCyberArmy.MCA). Nah, ternyata akun @GibranRakabumi merupakan akun palsu.
Akun Twitter Gibran yang asli ialah Chilli Pari Catering (@Chilli_Pari).
Lewat akun yang juga dipakai untuk berjualan martabak tersebut, Gibran mengonfirmasi bahwa akun Twitter @GibranRakabumi bukan miliknya.
"Itu akun palsu," ujarnya, menjawab beberapa pertanyaan pengguna Twitter. (gun/eko/c7/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simpang Siur Serangan OPM Bikin Panik
Redaktur & Reporter : Natalia