Anak Pasutri Tunanetra di Semarang Dapat Beasiswa hingga Lulus SMA

Rabu, 10 Juli 2024 – 16:27 WIB
Ilustrasi calon siswa baru saat PPDB. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Seorang anak pasangan suami istri (pasutri) tunanetra di Semarang mendapat beasiswa penuh dari pemerintah setempat untuk menempuh pendidikan di SMA Mardisiswa.

Calon peserta didik (CPD) bernama Vita Azahra itu sebelumnya ditolak oleh sistem PPDB jalur afirmasi 

BACA JUGA: Ini Peran Strategis Kurasi Talenta dan SIMT dalam Memfasilitasi Karier Belajar Siswa

"Iya sudah kami daftarkan di SMA Mardisiswa Semarang. Semua biaya sekolah (ditanggung, red) Disdikbud Jateng," kata Wakil Ketua III PPDB Jateng 2024 Sunarto, Rabu (10/7).

Sekolah itu dipilih lantaran jaraknya dekat dengan tempat tinggal Vita Azahra. SMA Mardisiswa terletak di Jalan Sukun Raya Banyumanik, sementara rumah Vita di Jalan Gondang Raya Tembalang

BACA JUGA: SD Negeri 20 Palembang Tidak Dapat Siswa Saat PPDB, Miris

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) memberikan beasiswa itu sebagai bentuk tanggung jawab karena CPD Vita terpental dari jalur afirmasi.

Dengan kondisi yang seharusnya Vita masuk kategori P1 (miskin ekstrem), tetapi pada data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS Kementerian Sosial tercatat sebagai P4 (rentan miskin).

BACA JUGA: Perayaan Ulang Tahun Jangan Berlebihan, Siswa SMA di Klaten Meninggal

Kriteria yang masuk dalam sistem PPDB 2024 pada jalur afirmasi hanya tiga yaitu, P1 (miskin ekstrem), P2 (sangat miskin), dan P3 (miskin). Karena tak masuk kategori itu, Vita tertolak sistem saat tahapan pembuatan akun.

"Yang bersangkutan harus segera mendapat tempat sekolah. Semoga bisa terus mempersiapkan diri untuk masa depannya," katanya.

Saat ini proses PPDB 2024 telah ditutup dan memasuki tahapan daftar ulang. Oleh karena itu, pihaknya tak bisa memfasilitasi di sekolah yang diinginkan Vita yaitu, SMA Negeri 9 Semarang atau SMA Negeri 4 Semarang.

"Semoga bisa mengangkat harkat martabat keluarganya, melalui belajar dan berkegiatan positif untuk pengembangan dirinya," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno menyatakan pemerintah akan menanggung seluruh biaya pendidikan Vita Azahra hingga lulus sekolah menengah atas atau SMA.

"Kami Pemprov Jateng berkomitmen dia harus tetap sekolah, masalah biaya akan kami upayakan lewat beasiswa," kata Sumarno di Kantor Gubernur Jatenh, Senin (8/7).

Dia menyatakan sesuai sistem dan prosedur PPDB 2024, remaja putri itu tak bisa masuk sekolah negeri. Walau begitu, dia menyebut masih ada sekolah swasta yang bisa menampung.

"Mungkin semua memahami bahwa DTKS kita masih bermasalah, sehingga ada kejadian anak pasutri tunanetra yang sebenarnya bisa masuk jalur afirmasi," katanya.

Baginya, pendataan DTKS oleh Kementerian Sosial masih bermasalah hingga sekarang. Persoalan tak tepatnya DTKS itu akan menjadi evaluasi.

"Kami sudah menyampaikan ke teman-teman dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk perbaikan data," ujarnya.(mcr5/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler