jpnn.com, JAKARTA - Seorang anak pedagang bakso sukses menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Dia adalah Serda Dodi Wardiono, yang kini bertugas di Dinas Penerangan TNI AD, bagian videografi.
BACA JUGA: Jenderal Andika: Tactical Satellite Communication TNI AD Membuat Komunikasi Antarsatuan Terintegrasi
Menurut Dodi, usahanya menjadi prajurit TNI AD tidaklah mudah.
Dia mengaku sampai tujuh kali mendaftar, baru bisa menjadi prajurit TNI AD.
BACA JUGA: Jenderal AD Amerika Serikat Mengucapkan Terima Kasih kepada Jenderal Andika
"Setiap ada pembukaan saya daftar, sampai tujuh kali totalnya saya daftar," kata Serda Dodi Wardiono dalam siaran TNI AD diterima di Jakarta, Rabu (25/8).
Dodi mengaku awalnya cita-citanya menjadi prajurit TNI AD ditanggapi pesimistis oleh keluarganya.
BACA JUGA: TNI Mengerahkan Kendaraan Tempur Tank Ambulans untuk VaksinasiÂ
Sebab, cerita-cerita yang beredar di tengah masyarakat kalau menjadi prajurit harus menyediakan uang dalam jumlah tertentu.
"Saya modal nekat dan niat, saya bilang sama orang tua saya biar saya coba sendiri, saya jalani sendiri cukup dengan doa, insyaallah. Alhamdulillah, terkabul dengan doa orang tua," katanya lagi.
Juminto, ayah Serda Dodi, yang berprofesi sebagai pedagang bakso menyebutkan dari usia tujuh tahun anaknya sudah bercita-cita menjadi prajurit TNI AD.
Namun, Juminto mengaku tidak sanggup dengan cita-cita anaknya karena mendengar untuk menjadi prajurit memerlukan biaya yang sangat besar.
Sementara itu, Juminto hanya seorang pedagang kecil, yang awalnya menjadi berjualan bakso keliling menggunakan gerobak, kemudian cuma bisa mengontrak di rumah sederhana. "Cerita jadi prajurit perlu biaya besar itu bohong, ternyata tidak pakai biaya," kata Juminto. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy