Anak Perempuan Pubertas Dini, Gampang Terpengaruh Hal Negatif

Jumat, 20 Desember 2013 – 21:11 WIB

jpnn.com - SAAT melalui masa puber, semua remaja pasti akan menunjukkan perubahan psikologis dan emosional dalam bentuk perilaku yang kadang tidak menyenangkan.

Ketika anak mengalami pubertas dini, mereka akan lebih mudah menerima pengaruh negatif dari lingkungannya.

BACA JUGA: Bermain Musik Bisa Mencegah Depresi dan Demensia

Meskipun sebagian besar anak laki-laki dan perempuan mulai pubertas di antara usia 10 sampai 16 tahun, beberapa anak ada juga yang sudah puber saat usianya delapan tahun.

Mereka pun juga mengalami perubahan fisik seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, perubahan emosi, dan sering merasa perlu diterima di tengah pergaulan teman sebayanya.

BACA JUGA: Jumlah Perempuan Obesitas Meningkat

Peneliti mengatakan, anak perempuan yang mengalami pubertas dini lebih rentan terhadap pengaruh buruk dari temannya. Untuk studi ini, peneliti mewawancarai 2.600 anak perempuan dan orang tua mereka ketika si anak berumur 11, 13, dan 16 tahun.

Sebanyak 16 persen anak dilaporkan mengalami menstruasi lebih awal. Mereka juga memiliki tingkat kenakalan dan depresi yang lebih tinggi. Bahkan, ketika sahabatnya cenderung melakukan sesuatu yang menyimpang, mereka lebih mungkin ikut melakukannya.

BACA JUGA: Tips Agar Pria Bisa Tahan Lama di Ranjang

Kabar baiknya, pengaruh negatif ini tidak berlangsung lama karena perilaku gadis-gadis itu kembali membaik saat usianya 16 tahun.

"Kelompok sangat berpengaruh dari masa kanak-kanak sampai remaja. Anak perempuan yang puber lebih awal bisa lebih terpengaruh efek negatif karena ingin menyatu dengan temannya, diejek temannya, atau tidak memiliki perkembangan dan kompetensi sosial untuk bisa berbaur dengan temannya," kata peneliti kepribadian dan kesehatan di Oregon Research Institute kepada Reuters, Erika Westling, seperti dilansir laman Medical Daily, Kamis (19/12).

Meskipun orang tua berpikir bahwa sekolah adalah agen terbesar adanya pengaruh negatif bagi putra putrinya, peneliti Sylvie Mrug menekankan bahwa orang tualah yang memiliki kekuasaan penuh bagi anak-anaknya. Maka dari itu perlu bagi orang tua untuk memantau anak-anaknya.

"Pemantauan orang tua sangat penting terutama saat anak memamsuki masa remaja. Mengetahui apa yang anak lakukan, siapa temannya, dan apa yang mereka lakukan serta adanya kasih sayang dan hubungan yang baik bisa mengurangi dampak pengaruh negatif bagi perkembangan anak," pungkas Mrug. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kafein Dalam Minuman Bikin Remaja jadi Bodoh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler