jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya) menetapkan anak perusahaan Moya Holding, yakni PT Moya Indonesia, lolos prakualifikasi mitra kerja sama optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru melalui skema pembiayaan bundling.
Pengumuman tersebut disampaikan melalui web resmi PAM Jaya dengan nomor surat penetapan Nomor: 002/Tim KS/UMUM/IX/2022, pada 8 September 2022.
BACA JUGA: Muncul Lagi di Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Jawab Tudingan Menjilat Ludah Sendiri
"Peserta yang ditetapkan lolos prakualifikasi tersebut berhak mengikuti tahap pelelangan mitra kerja sama optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru melalui skema pembiayaan bundling," kata ketua tim kerja sama pembiayaan bundling PAM Jaya, Tedy J. Sitepu, (9/9).
PT Moya Indonesia masih satu group dengan PT Aetra Air Jakarta, yang merupakan kontraktor eksisting saat ini.
BACA JUGA: Mulai 1 Oktober, ASDP Bakal Terapkan Tarif Baru Tiket Lintas Ajibata-Ambarita
Berdasarkan annual report Moya Holding Asia Limited pada 2021, kedua entitas bisnis tersebut mayoritas sahamnya dimiliki oleh Moya Holding.
Adapun masa kontrak PT Aetra Air Jakarta dengan PAM Jaya, sudah berlangsung sejak 6 Juni 1997 dan akan berakhir 31 Januari 2023.
BACA JUGA: Dituding Terlantarkan Anak, Maya Septha: Aku Perlu Jeda Sebentar
Kemudian, untuk bentuk kerja sama kedepannya melalui lelang yang sedang berlangsung, meliputi Bangun Guna Serah untuk Unit Produksi (Hulu), Bangun Serah Guna untuk Unit Distribusi (Hilir), dan Rehab Guna Serah.
Dengan total nilai proyek diperkirakan Rp 43,1 Triliun selama periode 25 tahun kerja sama.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada