Anak SMP Itu Keliling Kota Jualan Onde-Onde, Demi Beli Ponsel Buat Belajar Daring

Selasa, 04 Agustus 2020 – 08:32 WIB
Sultan Zihan dan temannya saat berjualan onde di wilayah Kota Tasik, Senin (3/8) sore. istimewa for radartasikmalaya.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Sultan Zihan (15), pelajar kelas IX SMPN Salopa Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat harus berkeliling kota jualan onde-onde, demi membeli handphone agar bisa belajar daring alias online dengan lancar.

Selama ini, Sultan harus menumpang kepada teman-temannya yang memiliki ponsel pribadi untuk belajar daring.

BACA JUGA: Dukung Belajar Daring, Samsung Tawarkan Fitur Ini di Galaxy M31

Sultan mengaku harus siap menghadapi ujian akhir.

Dia sangat ingin menembus atau melanjutkan sekolah ke SMK di Tasikmalaya.

BACA JUGA: Anak Belajar Daring, Orang Tua Tidak Boleh Gaptek

“Saya berjualan onde-onde keliling Kota Tasik, berjalan kaki,” ujar Sultan saat menawarkan onde-onde kepada para wartawan di kantor PWI Tasik, Senin (3/8) sore.

“Saya berangkat dari Salopa menumpang pakai motor teman saya. Motor disimpan di parkiran Dadaha, lalu saya berjalan kaki berjualan onde-onde ke toko-toko dan warga kota,” sambungnya.

BACA JUGA: Belajar Daring, Guru Jangan Hanya Fokus pada Akademik

Kegiatannya ini baru berlangsung dua pekan.

Dia membawa sekitar 200 onde-onde dari rumahnya di Salopa ke wilayah perkotaan. Sultan butuh waktu sekitar dua jam melakukan perjalanan dari kediamannya ke kota.

Satu onde dihargai Rp 2.000. "Kalau sehari, alhamdulillah bisa dapat Rp 200.000. Kalau lagi beruntung, ada pembeli yang memborong bisa sampai beli 30 sampai 40 onde yang dibeli. Saya juga bawa onde dari orang lain,” terangnya.

Ibu Sultan kesehariannya berjualan onde di wilayah Salopa. Sedangkan, ayahnya berjualan pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopa.

“Bapak sama mamah juga berjualan onde dan gas api buat rokok. Jadi, saya coba membantu kedua orang tua saya untuk bisa membeli hape buat belajar online,” katanya.

Sudah beberapa bulan ini dia belajar tidak di kelas, tetapi online menggunakan handphone.

“Di kampung saya sinyalnya cukup bagus. Cuma saya belum punya hape-nya. Mudah-mudahan saya berjualan onde di kota bisa mampu beli,” harapnya.

Sultan mengaku selalu membantu ibunya untuk menyiapkan keseharian makan adik-adiknya.

Sultan punya cita-cita mulia, pengin jadi orang kaya biar bisa membantu orang susah.

"Kalau saya sudah kaya dengan berjualan onde, ingin mau bantu yang susah. Saya namanya Sultan Zihan, Pak. Saya berusaha sambil belajar. Saya berjualan daripada bermain enggak jelas, pak,” pungkasnya. (rezza rizaldi/radartasikmalaya)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler