Anak Suka Ngumpat Ibu, Akhirnya Dibunuh Ayah

Sabtu, 18 Februari 2017 – 15:33 WIB
Foto: Pixabay

jpnn.com - jpnn.com - Ahmad Sulaimi (48) tega melukai Muhammad Albani, anak kandungnya sendiri, dengan senjata tajam, pada pukul 00.15 Wita kemarin.

Akibat perbuatan tersebut, nyawa Albani tak tertolong.

BACA JUGA: Jahat, Komeng Minta Istrinya Bercinta dengan Deston

Bocah yang masih berusia delapan tahun itu meregang nyawa di atas kasur di ruang tamu rumahnya, Karang Bagu, Lingkungan Karang Taliwang, Cakranegara.

Kapolsek Cakranegara Kompol Haris Dinzah mengatakan, pelaku telah ditahan beberapa saat setelah melakukan tindakan sadis tersebut.

BACA JUGA: Demi Motor, Vita Janda Muda Dibunuh

"Unit SPKT dan serse langsung datang ke lokasi," kata Dinzah kemarin.

Saat petugas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), massa telah berkumpul.

BACA JUGA: Mabuk, Bunuh Pak RT, Pemuda Ini Divonis 13 Tahun

Mereka marah begitu mendengar perbuatan pelaku. Untung, aksi main hakim sendiri tidak terjadi.

"Massa sudah berkumpul setelah kejadian itu," ujar dia.

Dinzah mengatakan, aksi tersebut terjadi sesaat setelah pelaku terbangun dari tidur.

Tanpa pikir panjang, Sulaimi mengambil sebilah pedang di atas lemarinya.

Tanpa alasan yang jelas, pelaku mendatangi anaknya yang tengah tertidur di ruang tamu.

Dengan senjata tajam itu, Sulaimi menganiaya anaknya hingga mengakibatkan luka robek di bagian kiri kepala korban.

Setelah mengamankan pelaku ke Mapolsek Cakranegara, pihaknya menyelidiki motif tindakan tersebut.

Sebab, berdasar informasi yang diperoleh petugas, pelaku tidak punya riwayat gangguan jiwa.

"Kehidupan sehari-harinya normal. Korban juga bekerja seperti biasa. Jadi, kami masih dalami motifnya," papar Dinzah.

Saat diperiksa di Mapolsek Cakranegara, Sulaimi mengakui perbuatan tersebut.

"Niatnya memang seperti itu, di benak saya seperti itu," kata dia.

Sulaimi beralasan bahwa perbuatannya didasari sikap anaknya yang sering mengumpat.

Kata-kata kasar tersebut bahkan ditujukan kepada orang tuanya sendiri.

Hal itu diakui pelaku sebagai pemicu perbuatan tersebut.

Kata-kata kasar si anak sering membuat dia jengkel.

"Dia bengal (nakal, Red). Sering ngata-ngatain ibunya. Pas ngomong kasar itu besar (keras, Red) suaranya. Sampai saya malu sama tetangga," bebernya.

Ditanya apakah mendapat bisikan gaib sebelum melakukan perbuatan keji tersebut, pria berperawakan kurus itu membantahnya.
Dia kembali menegaskan bahwa perbuatan tersebut disebabkan sikap anaknya yang sering berkata kasar.

"Kalau masalah bisikan, tidak ada," kata Sulaimi.

Saat ditanya apakah menyesal karena telah melakukan perbuatan tersebut, Sulaimi langsung terisak pelan.

Dengan lirih dia berkata menyesal karena telah menghilangkan nyawa anaknya.

"Saya menyesal luar biasa," ucap dia.

Terpisah, warga di Karang Bagu, tempat pelaku tingggal, masih tak percaya atas perbuatan keji tersebut.

Sebab, korban merupakan anak lelaki satu-satunya di keluarga tersebut.

Albani juga menjadi kesayangan kedua orang tuanya.

"Masih tidak percaya dia (Sulaimi, Red) melakukan itu," kata Irwan Purwanto, petugas keamanan di lingkungan Karang Taliwang.

Meski demikian, warga telanjur marah atas perbuatan pelaku.

Mereka menolak jika Sulaimi kembali ke Karang Bagu. Alasannya, takut ada kejadian serupa di lingkungan itu.

"Kalau pelaku bebas, masyarakat tidak mau dia kembali lagi," tegas dia. (dit/r2/c11/ami/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tok! Tok! Tok! Pembunuh Sadis Ini Divonis Seumur Hidup


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler