Anak Tabrakan, Guru dan Polisi Baku Hantam

Sabtu, 22 September 2012 – 12:49 WIB
PALANGKA RAYA--Oknum anggota polisi terlibat keributan dengan guru SMA. Pertengkaran dipicu kecelakaan lalu lintas ringan antara anak keduanya di Jalan G Obos Palangka Raya, Jumat (21/9) sore. Lantaran tersulut emosi oknum anggota Sat Lantas Polres Palangka Raya diduga sempat melayangkan pukulan ke wajah Tag, guru sebuah SMA di Katingan.

Di tengah kericuhan yang menarik pehatian warga sekitar itu, datang anggota Bid Propam Polda Kalteng untuk menengahi. Tag dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum. Disaat bersamaan, istri oknum polisi Aiptu Mar juga mengadukan Tag, karena diduga memukul ke kepala bagian belakang.

Kejadian berawal dari peristiwa laka lantas di Jalan G Obos, tepatnya di depan rumah pengusaha Johan L Bangkan. Kala itu, anak perempuan Tag, berinisial Lat (12) mengendarai motor. Saat melintas di persimpangan Jalan G Obos tiba-tiba motor Lat diserempet pengendara motor lain, yang ternyata anak laki-laki Mar.

Korban Lat pun terjatuh hingga mengalami luka, demikian pula anak Mar juga mengalami luka, namun lebih ringan. Lat memberitahu Tag, ayahnya bahwa dirinya mengalami kecelekaan. Hal yang sama juga dilakukan anak Mar dengan menelepon ibunya.

Tidak diketahui persis, hingga terjadi perdebatan antara istri Mar dengan ayah Lat. Karena merasa diperlakukan kasar oleh Mar, lalu istri Mar menelepon suaminya. Tak lama kemudian, datang Aiptu Mar di lokasi kejadian dengan mengendarai mobil.

Kuat dugaan lantaran pertengkaran memanas, Aiptu Mar tidak bisa mengontrol emosi. Mar melayangkan bogem mentah ke bagian wajah Tag, sebanyak tiga kali hingga bibir guru ini mengalami lecet dan mengeluarkan darah.

"Dia (Mar) memukul sebanyak tiga kali, satu pukulan mengenai bibir saya, satunya lagi saya tangkis dan saat dia melayangkan pukulan ketiga kalinya dicegah anggota polisi lain," ujar Tag kepada wartawan di lokasi kejadian.

Saat keributan berlangsung, salah seorang warga menelepon anggota Bid Propam Polda Kalteng. Setelah tiba di tempat kejadian, anggota Propam itu menyarankan kepada Tag supaya lukanya divisum. Tag pun menuruti, dia diantar warga ke RS Bhayangkara. "Dari hasil visum dokter, bibir saya lecet dan tulang di bagian wajah memar," tutur Tag.

Ketika ditanya wartawan, proses apa yang selanjutnya akan ditempuh Tag? Guru SMA ini mengaku masih bingung. "Untuk upaya selanjutnya saya pikir-pikir dulu. Saya sangat menyesalkan tindakan polisi itu karena tidak seharusnya dilakukannya," ucapnya.

Setelah memberikan penjelasan kepada wartawan, Tag bermaksud hendak pulang. Di saat bersamaan istri Mar juga datang ke IGD RS Bhayangkara di dampingi anak, suaminya dan dua anggota polisi dari Polres Palangka Raya. Kedatangan istri Mar untuk divisum dokter, dia mengaku dipukul Tag di bagian belakang kepalanya. Di IGD tersebut antara Tag dengan istri Mar saling adu mulut.

"Saya dipukul oleh bapak (Tag) itu dan banyak warga yang melihat. Akibat pemukulan ini saya sampai muntah,"tukas istri Mar beradu argumen dengan Tag di rumah sakit. Mendengar ucapan istri Mar, guru Tag membantah. "Saya hanya mendorong kepalanya, tidak benar saya memukul. Karena dia (istri Mar) pakai helm," kilah Tag.

Sementara Aiptu Mar kepada wartawan di RS Bhyangkara menerangkan, mendapat telepon dari istrinya yang mengaku mengalami pemukulan. "Saya di telepon istri saya. Dia sampai nangis-nangis, menurut anak, benar jika istri saya dipukuli," terang Mar dengan nada lirih. (kam/cah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar SMK Cabuli Tiga Siswi SMP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler