Kepada wartawan, Tuty mengungkapkan, dirinya sudah menegur Jamaludin agar memberikan perhatian kepada anaknya. "Tapi bukan menerima kesalahan anaknya. Pak Jamaludin malah menganggap kasus pelecehan itu dianggap kasus biasa kenakalan remaja. Katanya asal tidak hamil saja. Ini aneh, masa ucapan orang tua dan seorang pendidik seperti itu," tutur Tuti.
Tuti yang juga guru SDN Naringul mengaku sempat dilecehkan nama baiknya hingga dilaporkan kepada Polsek Cisolok. Di Polsek Cisolok kasusnya selesai dengan dimusyawarahkan. Tapi, yang diinginkan Tuti, Jamaludin selaku orang tua berikut pendidik memberikan perhatian kepada anaknya dan menerima kesalahan. Bukan malah kasus itu dianggap sepele dan mempermalukan dirinya. "Coba pikir, apa iya seorang pendidik dan orang tua pantas menganggap kasus pencabulan itu biasa. Ini masalah moral dan harga diri," tegasnya kesal.
Masalahnya, IJ dituduh melakukan pencabulan kepada anak dibawah umur. Hal ini juga dibenarkan oleh Guru BP SMP PGRI, Olan Diaman. Ia menyebutkan, setelah mendengar IJ kembali membuat ulah yang sama (pencabulan). Olan pun mengungkapkan bahwa dua muridnya di SMP PGRI mengaku dicabuli IJ. "Saya juga sangat prihatin masalah ini terus ada. Kami juga ingin ada efek jera kepada pelaku. Soalnya, kalau masalah ini dibiarkan, moral generasi kita semakin hancur," keluhnya.
Saat dikonfirmasi, Jamaludin malah bersikap frontal. Ia menganggap, masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ia juga tidak ingin masalah itu dicampuri oleh pihak ketiga termasuk wartawan. "Itu kan kenakalan remaja. Yang penting asal tidak hamil saja," kilahnya.(ryl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeseks Sebulan Lalu, Kini Baru Ngaku Dicabuli
Redaktur : Tim Redaksi