Pelaku yang diketahui warga Mataram ini telah merampas anting korban bernama Sabila. Namun, aksinya diketahui murid TK lainnya yang segera melapor pada gurunya.
Mendapat informasi tersebut, beberapa guru langsung menuju ruang kelas tempat kejadian dan menelepon anggota Polsek Ampenan. Polisi yang segera tiba di lokasi langsung menggelandang pelaku ke Mapolsek Ampenan untuk diproses.
Kapolsek Ampenan Kompol Eko Supriadi mengatakan, pelaku masuk ke sekolah sekitar pukul 07.00 Wita. Ia masuk melalui pintu belakang dengan memanjat tembok. Dia langsung menuju ruang kelas TK, tepatnya di kelas I D. Kebetulan saat itu belum ada guru di dalam kelas. Tanpa permisi, dia nyelonong begitu saja. "Dia masuk melalui pintu belakang, dan masuk ruang kelas I D," terang Eko.
Eko menuturkan, awalnya, pelaku sempat ditegur wali murid yang mengantar anaknya. Karena ditegur, pelaku keluar dari ruangan dan berdiri di pintu. "Saat ditegur, dia (pelaku, Red) belum pergi," jelas Eko.
Saat berada di depan ruangan kelas itu, pelaku kembali melontarkan rayuan kepada murid-murid TK dengan menanyakan murid yang ingin naik kelas, layaknya seorang guru. Murid pun menjawab semua pertanyaan pelaku. Salah satunya korban. "Pelaku menjanjikan murid-murid naik kelas," ungkapnya.
Setelah itu, pelaku mendekati korban dan mencopot anting bagian kirinya. Aksinya dilihat murid TK lainnya dan segera melapor pada guru. "Salah seorang murid pergi melapor," terangnya.
Guru yang mendapat informasi tersebut langsung melaporkan peristiwa pejambretan ke Mapolsek Ampenan. Polisi pun bergerak cepat menuju lokasi yang tidak jauh dari mapolsek. Setibanya di TKP polisi mendapati pelaku sedang dikerumuni guru-guru. "Dia tertangkap usai mengambil anting korban," tandasnya.
Tanpa kesulitan polisi menangkap pelaku, meski pelaku sempat mengelak tuduhan yang diarahkan padanya. "Sekarang pelakunya sudah diproses dan diamankan di polsek," tambah Eko. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resepsionis Hotel Keceplosan, Perselingkuhan Terungkap
Redaktur : Tim Redaksi