jpnn.com, JAKARTA - Garuda Maintenance Facility (GMP) AeroAsia tidak hanya menggarap perawatan dan perbaikan pesawat domestik, tetapi juga regional.
Anak usaha Garuda Indonesia itu meneken perjanjian dengan produsen pesawat komersial asal Prancis, Airbus, Selasa (2/4).
BACA JUGA: Tiket Pesawat Mahal, Garuda Indonesia Beri Diskon Hingga 50 Persen
Kerja sama tersebut membuat GMF AeroAsia bisa memberikan servis dan perawatan pesawat terhadap seluruh konsumen Airbus di kawasan Asia Tenggara.
’’Kalau (Airbus) ada konsumen baru, kami akan bersama-sama melakukan completed maintenance. Termasuk airframe maintenance,’’ ujar Direktur Bisnis dan Base Operation GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Segera Bertindak Atasi Mahalnya Tiket Pesawat
Dengan menggarap pasar Asia Tenggara, GMF AeroAsia bisa meningkatkan pendapatannya.
Tazar juga menyebut bentuk kerja sama tersebut sebagai peluang bagi perusahaannya untuk tampil di panggung regional.
BACA JUGA: Pertamina Perpanjang Masa Cicilan Garuda Indonesia
Berbekal peralatan servis yang telah disertifikasi Federal Aviation Administration (FAA) dari Amerika Serikat (AS), kinerja GMF AeroAsia akan menyalip pesaingnya di Singapura dan Malaysia.
Kini konsumen Airbus di kawasan Asia Tenggara tidak perlu mengirimkan komponen pesawat yang rusak ke Eropa untuk diperbaiki. Mereka bisa mengirimkannya ke GMF AeroAsia.
’’Lebih hemat waktu dan biaya,’’ tegas Tazar.
Dia menyatakan, biaya perawatan pesawat di GMF AeroAsia bakal lebih murah sekitar 20 persen daripada maintenance, repair, and overhaul (MRO) lain.
Pada 2018, pasar MRO dunia tumbuh lima persen. Tahun ini industri yang sama diramalkan tumbuh sekitar tujuh persen. Kendalanya ialah kapasitas MRO.
’’Konsumen makin lama makin banyak. Untuk sementara, kapasitas yang paling besar cuma di Indonesia,’’ terang Tazar.
Airbus Head of Customer Services Asia-Pacific Bruno Bousquet menuturkan, GMF AeroAsia memang kompetitif dalam industri MRO dunia.
’’Perjanjian ini sejalan dengan komitmen Airbus Flight Hours Services (FHS) untuk memberikan komponen tepat waktu,’’ kata Bruno.
Lewat perjanjian tersebut, kemitraan jangka panjang Airbus, Garuda Indonesia, dan GMF AeroAsia juga menguat.
Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 24 unit A330. Citilink mengoperasikan 51 unit A320.
Garuda Indonesia juga memesan 14 unit pesawat berbadan lebar milik Airbus, A330neo. (vir/c14/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Grounded Pesawat Boeing 737 Max
Redaktur : Tim Redaksi