jpnn.com - JAKARTA – Potensi cadangan migas di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Papua Barat menjadi incaran EP Pertamina. Saat ini, anak usaha PT Pertamina yang bergerak di bidang hulu migas itu tengah melakukan pemetaan bawah permukaan bumi alias seismic.
Program pemetaan yang diberi nama Seismik 2D Kupalanda yang telah disetujui SKK Migas sejak 2012 ini memiliki total panjang lintasan 431 kilometer. Yakni di Kabupaten Sorong Selatan yang masuk ke Distrik Kokoda dan Kabupaten Teluk Bintuni yang terdiri atas 4 distrik (Kamundan, Wiriagar, Tomu, dan Aranday).
BACA JUGA: Lion Air: Kami Merasa Diperlakukan Tidak Adil
“Seismic 2D Kupalanda yang dimulai Desember 2015 dan direncanakan berakhir pada Agustus 2016 ini untuk menemukan cadangan migas baru di wilayah timur Indonesia. Seismic terakhir yang dilaksanakan oleh Pertamina EP di Papua dilakukan sekitar 1998,” ujar Muhammad Baron, Public Relation Manager Pertamina EP di Jakarta kemarin.
Lokasi area operasi merupakan dataran rendah dengan vegetasi rawa sagu di sebelah selatan hutan dan hutan tropis di wilayah utara dengan kontur perbukitan. Area survei juga dilintasi oleh tiga sungai besar. Yakni Sungai Kamundan, Wiriagar, dan Arandai.
BACA JUGA: Mengejutkan! Lion Air tak Terbang Selama Satu Bulan
“Ditinjau dari kondisi permukaan operasi, strukturnya adalah sebagian besar berupa lumpur bercampur pasir dengan beberapa lokasi berupa tanah gambut khas hutan hujan tropis,” katanya. (lum)
BACA JUGA: Market Truk Terus Tumbuh, Ini Penyebabnya
BACA ARTIKEL LAINNYA... IEI Apresiasi Langkah OJK Fasilitasi Perusahaan Modal Ventura
Redaktur : Tim Redaksi