Anak Usaha PGN Pacu Produksi Gas di Texas

Selasa, 27 Maret 2018 – 11:21 WIB
Ilustrasi PGN. Foto: Ist PGN for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Saka Energi Indonesia yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN terus menunjukkan kinerja positif di tengah lesunya sektor industri minyak dan gas bumi (migas).

Salah satunya terlihat dari peningkatan produksi gas Blok Fasken di Webb County, Texas bagian Selatan, Amerika Serikat.

BACA JUGA: PGN Tambah Pelanggan di Sidoarjo dan Medan

Dari blok migas pertama di luar negeri yang dikelola itu, Saka Energi berhasil meningkatkan produksi nyaris dua kali lipat dari saat kali pertama perusahaan memperoleh hak partisipasi di blok tersebut pada 2014.

’’Saat Saka Energi masuk ke Fasken pada Juli 2014 lalu, produksi gas lapangan itu hanya 30 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kemudian, pada awal 2018, jumlah produksinya lebih dari 200 mmscfd. Terjadi kenaikan 566,66 persen dalam empat tahun kami beroperasi di sana,’’ kata Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan, Senin (26/3).

BACA JUGA: Pipa PGN di Cawang Bocor, Ini Hasil Penyelidikan Polisi

Meningkatnya jumlah produksi gas tersebut sejalan dengan kegiatan eksplorasi sumur baru yang terus dilakukan Saka Energi di Blok Fasken bersama mitranya, Swift Energy.

Tahun ini, lanjut Tumbur, setidaknya ada 12 sumur yang dibor di Fasken. Diharapkan, sumur-sumur itu bisa meningkatkan produksi shale gas sepuluh persen sampai akhir 2018.

BACA JUGA: Harga Gas Rumah Tangga Berpeluang Naik

Lapangan Fasken diperkirakan memiliki kandungan shale gas sekitar satu triliun cubic feet gas (TFC).

Infrastruktur pipa gas yang mendukung lapangan tersebut memiliki kapasitas hingga 250 mmscfd dan dapat melalui kilang LNG di Texas.

Sebagai catatan, Saka Energi merupakan perusahaan Indonesia pertama yang memperoleh izin dari pemerintah AS untuk melakukan kegiatan pengeboran eksplorasi sampai produksi di wilayahnya.

Pasalnya, investasi yang dilakukan di Blok Fasken merupakan investasi langsung pada lapangan gas dan bukan pembelian sebagian saham Swift Energy.

Dengan demikian, Saka Energi terlibat langsung dalam proses shale gas di blok itu.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan investasi Saka di blok itu. Yaitu, menguasai teknologi manufacturing process dalam eksploitasi serta menyediakan sumber energi bagi kebutuhan Indonesia ke depan.

’’Dengan menjadi perusahaan nasional yang kali pertama melakukan pengeboran sampai produksi di Amerika Serikat, kami sama saja menancapkan bendera Indonesia di industri hulu migas Amerika,’’ kata Tumbur.

Secara keseluruhan, Saka Energi memiliki sepuluh hak partisipasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri.

Delapan di antara sebelas blok tersebut sudah berproduksi. Yakni, Blok Muara Bakau, Bangkanai, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muria, Sanga-Sanga, dan Fasken di Amerika Serikat.

Adapun tiga blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena dalam tahap eksplorasi.

Yaitu, Blok South Sesulu, West Bangkanai, dan Wokam II. Perseroan juga baru saja memenangi Blok Pekawai dan Blok West Yamdena.

’’Sebagai anak usaha PGN, Saka Energi akan terus mengambil inisiatif untuk memperkuat sumber migas bagi ketahanan energi nasional. Dengan strategi investasi yang terukur, disiplin, dan hati-hati, Saka optimistis partisipasi di blok-blok migas itu memberikan nilai tambah yang optimal bagi perekonomian Indonesia,’’ ungkap Tumbur. (tih/c22/wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pipa Gas Bocor, Anies Minta PGN Tanggung Jawab


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler