Analis Bilang Gibran Bakal Merugikan Prabowo & Merusak Citra Jokowi

Jumat, 20 Oktober 2023 – 18:37 WIB
Sebuah spanduk bertuliskan Ayo Lawan Politik Dinasti terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (15/10), menjelang Mahkamah Konsititusi membacakan putusan atas uji materiel ketentuan batas usia minimal capres dan cawapres dalam UU Pemilu. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka bukan pilihan tepat sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Itu menurut analis politik yang juga pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Mikhael Rajamuda Bataona.

BACA JUGA: PDIP Keluarkan Surat Instruksi kepada Gibran bin Jokowi Cs, Apa Itu?

Menurut Mikhael, Gibran bisa menjadi variabel antagonisme politik bagi Prabowo di pilpres.

"Dalam perspektif konstruksi sosial, pencalonan Gibran bisa menjadi variabel antagonisme politik bagi Prabowo," katanya.

BACA JUGA: Duet Prabowo-Erick Lebih Perkasa Dibanding Gibran atau Khofifah

Dia mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan menguatnya nama Gibran sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.

"Dengan meminjam the social construction of reality dari Peter L. Berger, maka citra para politikus, baik Gibran maupun Prabowo adalah hasil konstruksi," ujarnya.

BACA JUGA: Airlangga Tanggapi Kabar Gibran Gabung Golkar: Kita Lihat Saja

Saat publik mengonstruksi Gibran sebagai representasi politik dinasti Jokowi, maka resistensi itu akan kuat.

"Ini bisa merugikan citra Jokowi yang sudah begitu positif, sekaligus juga merugikan Prabowo sebagai capres," tuturnya.

Menurutnya, bagi pemilih yang juga pendukung Jokowi, Gibran bukanlah Jokowi, meskipun ada semacam asosiasi politik yang menyamakan figur Gibran dan Jokowi, tetapi publik umumnya menolak adanya oligraki dan dinasti politik.

"Dalam perspektif rasionalitas politik publik Gibran akan mendapat resistansi (dalam hal ini hambatan), karena rasionalitas publiklah yang akan menjadi penolak pencalonan Gibran," katanya.

Mikhael Bataona mengatakan, bukan berarti publik menolak Gibran, tetapi karena mereka sangat menghormati Jokowi.

"Mereka ingin citra Jokowi terjaga. Mereka menolak jika Jokowi dicitrakan negatif hanya karena pilpres ini," ujarnya.

Rakyat mungkin ingin Gibran menjadi pemimpin negara di suatu masa yang akan datang, setelah melewati ujian sejarah secara bertahap, sportif dan elegan.

"Sebagai figur capres berpengalaman, Prabowo perlu menghitung ini secara cermat dan detail karena ada urusan sentimentalitas masa pendukung Anies dan Prabowo yang perlu dijaga dan dirawat untuk kepentingan kemungkinan pilpres putaran kedua," katanya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gibran   Jokowi   Prabowo   Pilpres 2024  

Terpopuler