Analis Prediksi Investasi Telkomsel di GoJek Bakal Berbuah Manis

Selasa, 17 November 2020 – 15:07 WIB
Pengemudi ojol menggunakan sekat pelindung. Foto: dok.Gojek

jpnn.com, JAKARTA - PT Telkomsel Indonesia (Telkomsel) telah sepakat menginvestasikan USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek).

Kesepakatan Telkomsel dan GoJek tersebut dinilai datang pada momentum yang tepat. Pasalnya, secara fundamental GoJek kini telah memasuki fase baru, dengan ekosistem bisnis yang mulai berhasil mencatatkan margin positif.

BACA JUGA: Fundamental Makin Kuat, GoJek Tinggalkan Strategi Bakar Uang

Fendi Susiyanto, analis pasar modal menilai masuknya Telkomsel akan semakin mendorong percepatan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur dan jaringan Telkomsel yang sudah matang dan menjangkau berbagai daerah, kolaborasi dengan GoJek juga akan berdampak positif dalam meningkatkan aktivitas ekonomi secara lebih efisien.

"Telkomsel melakukan strategi tepat saat masuk ke GoJek. Ekosistem bisnis GoJek sudah matang dan memiliki potensi pasar yang sangat besar yang dapat dioptimalkan behaviornya sebagai sumber pendapatan baru Telkomsel," ujarnya Fendi yang juga pengelola Podcast OmFin Channel, Selasa (17/11).

BACA JUGA: Margin Bisnis Positif, Bos Gojek: Fundamental Bisnis Kami Kukuh

Dengan berkembangnya bisnis data dan digital, ekosistem GoJek yang memiliki jutaan pengguna, mitra driver dan pelaku bisnis adalah potensi pasar yang menggiurkan. Di tahun 2019, pendapatan bisnis digital Telkomsel naik 23,1% yoy menjadi Rp 58,24 triliun.

Ditengah Pandemi yang telah melahirkan resesi di Indonesia, sampai kuartal III tahun 2020 pendapatan bisnis digital Telkomsel tetap tumbuh sebesar 10,6 persen menjadi Rp 47,66 triliun. Pendapatan digital ini berkontribusi sebanyak 73,2 persen dari total pendapatan Telkomsel.

BACA JUGA: Menko Luhut: GoJek Adalah Bukti Indonesia Mampu Bersaing di Level Global

Prestasi Telkomsel ini didorong oleh lebih dari 170 juta pelanggan. Dari jumlah itu pelanggan mobile data sebanyak 117,3 juta, tumbuh 4,6 persen daripada periode sama 2019.

"Dengan kinerja ekosistem GoJek yang juga tumbuh positif selama pandemi, seharusnya Telkomsel bisa mendorong pendapatan digitalnya lebih besar lagi. Kolaborasi yang melibatkan pemimpin pasar di industri nya akan selalu positif untuk pasar dan pelaku usahanya sendiri," imbuh Fendi.

Kamis (12/11) pekan lalu, Co-CEO GoJek, Andre Soelistyo mengumumkan, perusahaan berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive) di tengah kondisi penuh tantangan dalam tahun ini. Artinya, setiap transaksi GoJek sudah menghasilkan cashflow yang belum dikurangi biaya headquarter.

"Investasi kan ada perpaduan pendanaan dari luar dan internal cashflow. Jika ada profit dari titik produk itu, investasi yang kami lakukan tidak hanya dari luar. Sejak tahun ini investasi bisa dihasilkan dari internal cash flow, ini penting sekali," jelasnya.

GoJek mengumumkan bahwa fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform GoJek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai USD 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun, meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.

Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) GoJek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Telkomsel   Gojek   investasi  

Terpopuler