Analisis BIN Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor, Jangan Sampai Makin Kacau!

Rabu, 06 Februari 2019 – 06:41 WIB
Wawan Hari Purwanto, Juru Bicara Kepala BIN. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengakui dampak kerusakan akibat teror pembakaran mobil dan sepeda motor di Jawa Tengah bisa jadi besar. Tidak hanya soal kerugian material, namun momentumnya membuat kondisi menjadi begitu sensitif.

”Karena ini tahun politik, bisa berbias ke mana-mana,” paparnya.

BACA JUGA: Kepergok Anak Kos, Pelaku Teror Bakar Mobil Kabur

Perlu diwaspadai, dalam teror ini yang dipermainkan adalah psikologis masyarakat. Orang dibuat geram, jengkel dan curiga. Warga bisa mengamuk dan main hakim sendiri.

Namun, diingatkan main hakim sendiri langkah yang sangat tidak bijak. Bahkan, bisa membuat kondisi semakin kacau, bila ternyata salah orang.

BACA JUGA: Pernyataan sikap GP Ansor terkait Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor

BACA JUGA: Kepergok Anak Kos, Pelaku Teror Bakar Mobil Kabur

Seperti kasus main hakim di Bekasi, Jawa Barat. Dimana seseorang tewas dipukuli karena diduga mencuri sound system. ”Namun, ternyata belum tentu dia pelakunya,” jelasnya.

BACA JUGA: Pelaku Teror Bakar Mobil dan Motor Selipkan Botol Bensin di Balik Jaket

Karena itu, langkah terbaik saat ini untuk masyarakat adalah meningkatkan kerjasama dengan penegak hukum. Saling memberikan informasi dan bila ada yang mencurigakan segera laporan. ”Biar penegak hukum yang bekerja,” tuturnya seperti diberitakan Jawa Pos.

Di satu sisi, teror pembakaran ini menjadi cermin untuk semua pihak bahwa closed circuit television (CCTV) dalam mencegah dan membongkar pemanfaatan kejahatan jalanan itu penting. ”Idealnya CCTV ada di tempat rawan, hingga tempat penyimpanan kendaraan. Ini era modern yang lebih mampu untuk mencegah,” jelasnya.

Sementara Kadivhumas Polri Irjen M. Iqbal menjelaskan bahwa untuk membongkar teror pembakaran itu Polda Jawa Tengah telah dibantu Bareskrim. Penyidik menduga memang pelaku sudah mempersiapkan kejahatan tersebut. ”Tapi ingat tidak ada kejahatan yang sempurna,” tegasnya.

Saat ini berbagai bukti, baik CCTV hingga keterangan saksi sedang dianalisa. Tentunya untuk mengetahui kejahatan ini by design atau spontan. ”Yang pasti kondisi keamanan di Jateng kondusif,” papar mantan Wakapolda Jatim tersebut.

BACA JUGA: Pernyataan sikap GP Ansor terkait Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor

Bagian lain, Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Syahardiantono menuturkan bahwa kejahatan jalanan memang sering dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Karenanya ini saatnya untuk meningkatkan upaya pencegahan dengan menambah jumlah CCTV. ”Tapi tidak sekedar CCTV biasa,” paparnya.

CCTV itu seperti instruksi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian perlu untuk terkoneksi dengan setiap kantor kepolisian. Sehingga, manfaat CCTV lebih maksimal, tidak hanya sekedar untuk lalu lintas. ”Contohnya seperti di Surabaya, CCTV dibangun bersama Polda dan Pemkot,” urainya.

Hal tersebut tentunya perlu untuk dihidupkan pula di kota-kota lainnya. Dia menjelaskan, pemda perlu lebih peduli atas keamanan masyarakat. ”Mari bersama-sama,” jelasnya. (idr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor: Sayembara Berhadiah Rp 115 Juta?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler