Analisis Danis Soal Kondisi KIB Setelah Terjadi Konflik di Internal PPP

Kamis, 15 September 2022 – 08:48 WIB
Pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa beberapa waktu lalu. Foto: Dok. KIB

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Veteran Jakarta Danis T.S Wahidin menyoroti kondisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini pasca-terjadi konflik di internal PPP.

“Perlu atau tidak Pak Mardiono (Plt. Ketum PPP) berkomunikasi dengan KIB itu kewenangan politik dia. Tidak bisa diintervensi,” kata Danis T.S Wahidin pada Rabu (14/9/2022).

BACA JUGA: KIB Patut Mengantisipasi Kemungkinan Terjadinya Gejolak di Internal PPP

Danies menduga Mardiono memiliki kepentingan politik komunal untuk membawa PPP ke depan.

Lebih lanjut, Danis mengatakan Mardiono dan Airlangga dalam kesempatan terpisah sebenarnya menegaskan komitmen mereka untuk tetap berada dalam koalisi.

BACA JUGA: Buktikan Komitmen, Mardiono Sebut PPP Bakal Jadi Tuan Rumah Pertemuan KIB di Semarang

“Kalau Pak Mardiono belum membangun komunikasi. Itu artinya dia ada rencana politik yang berbeda dengan Pak Suharso Monoarfa yang lebih pro terhadap KIB dan memiliki fokus yang sama,” kata Danis.

Mengenai rencana pertemuan KIB, Mardiono mengatakan PPP akan menjadi tuan rumah pertemuan KIB yang digelar di Semarang, Jawa Tengah dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Mardiono PPP: Konsolidasi, Kerja Politik, KIB Jalan Terus!

Danis melihat dinamika politik yang dialami PPP maupun KIB adalah sebuah kewajaran dalam proses politik dan demokrasi.

“Peta politik koalisi ini kan tidak pernah final sebelum kemudian KPU menetapkan kandidat presiden dan cawapres. Apa yang terjadi di PPP, bentuk dari dinamika internal PPP menuju Pemilu 2024,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Indodata ini.

Menurut Danis, parpol tidak bisa dilepaskan dari pemilu dan kepentingan elite dan konstituen

Disharmonisasi, kata dia, akan mewarnai berbagai dinamika dan akan menemukan titik keseimbangan.

“Titiknya adalah koalisi figur-figur yang memiliki daya elektoral untuk kemudian masuk dalam kontestasi politik kebangsaan, yaitu pemilu 2024,” tegas Danis.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan hubungan ketiga partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap baik meski terjadi konflik di internal di PPP.

Namun, Airlangga mengakui para petinggi parpol koalisi belum bertemu sejak Mardiono menjabat Plt. Ketum PPP.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri mengungkapkan konflik internal PPP akan memberikan pengaruh terhadap sikap dan posisi partai dalam membangun koalisi politik.

Hal itu disebabkan kondisi umum partai politik di Indonesia yang cenderung menetapkan bergabung tidaknya dengan koalisi diputuskan oleh kesepakatan elite yang perpengaruh atau menjadi kunci dari partai tersebut.

"Oleh karena itu, ketika ada konflik internal yang mengubah posisi elite di internal partai seperti di PPP saat ini, langsung atau tidak langsung pasti mempengaruhi keputusan tersebut," kata peneliti yang kerap disapa Puput itu.

Berubah

Puput menilai peta koalisi bisa jadi akan berubah karena konflik di internal PPP. Elite partai berlambang Ka'bah itu sangat mungkin akan mengubah strategi untuk menghadapi Pemilu 2024, termasuk dalam hal koalisi.

"Konflik internal PPP akan mengubah peta politik internal PPP karena elite kunci akan bergeser. Keputusan terkait dengan koalisi menuju Pemilu 2024 juga bisa jadi akan dipikirkan ulang oleh elite kunci baru," ungkapnya.

Menurut Puput, kendati PPP memutuskan tetap berada di barisan KIB, kinerja PPP tidak akan maksimal karena masih terganjal persoalan internal. Polemik pelengseran Suharso Monoarfa dari kursi ketua umum juga masih akan berlanjut.

Dalam konteks konflik masih berlangsung dan masih panjang langkah perdamaian internal partai, maka gerak PPP untuk berkiprah dalam kerja koalisi bisa jadi akan stagnan. Pasalnya, partai sibuk dengan persoalannya sendiri.

“Apalagi PPP juga harus menyiapkan berkontestasi dalan Pemilu 2024 dan menyiapkan diri untuk pileg," pungkas Puput.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler