jpnn.com, JAKARTA - Ekonom yang juga Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai kenaikan tarif dasar listrik untuk golongan 3.000 volt ampere (VA) ke atas akan menyebabkan inflasi ke depan.
Menurut dia, masyarakat miskin akan menerima dampak tidak langsung dari kenaikan tarif listrik tersebut.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bangkitkan Ekonomi Kreatif lewat Festival Sunday Movie
"Kenaikan tetap mendorong kenaikan inflasi yang pada akhirnya akan berdampak terhadap masyarakat miskin," ujar Ekonom Piter Abdullah, Minggu (22/5).
Piter mengatakan di tengah lonjakan harga komoditas energi imbas konflik geopolitik, pemerintah tidak punya banyak pilihan sehingga harus bersiap dengan lonjakan inflasi.
BACA JUGA: Perekonomian Mulai Bangkit Coba Cermati Saham 2 Perusahaan Ini
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan usulan kenaikan tarif kistrik di atas 3.000 VA tersebut sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.
"Presiden dan kabinet sudah menyetujui untuk berbagi beban, kelompok rumah tangga yang mampu, yaitu mereka yang langganan listriknya di atas 3.000 VA, boleh ada kenaikan tarif listrik, hanya di segmen itu ke atas," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
BACA JUGA: Ekonom Sebut Pelarangan Ekspor CPO Merupakan Kesalahan Fatal
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan menyampaikan usulan tambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi kepada Banggar DPR. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Kebangkitan Nasional, PKS Minta Pemerintah Fokus Pada Kebijakan Ekonomi Rakyat
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Wenti Ayu Apsari