Analisis Konsultan dan Pengamat Internasional soal Jokowi Menang Pilpres 2019

Jumat, 19 April 2019 – 05:15 WIB
SALING HORMAT: Joko Widodo (kiri) bersama Prabowo Subianto (kanan) dan Ketua KPU Arief Budiman dalam Debat Capres di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pakar politik di mancanegara mengaku sudah memprediksi hasil Pilpres 2019 sebelum pencoblosan berlangsung. Prediksi itu sejauh ini diperkuat hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei yang menempatkan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin memenangi pemungutan suara.

“Kami sudah menduga kemenangan Jokowi,” kata Peter Mumford dari Uerasia Group, konsultan politik yang bermarkas di New York, melalui keterangan resmi yang diterima jawapos.com Kamis (18/4).

BACA JUGA: Polri Minta Elite Politik Jangan Memprovokasi

Baca juga: Akhirnya Jokowi Deklarasikan Persentase Suaranya Ungguli Prabowo

Menurutnya, kemenangan Jokowi masih di angka 50-an persen membuat pemerintahan Presiden Ketujuh RI itu akan lebih dinamis. Karena itu, merangkul anggota koalisi pendukung Prabowo Subianto merupakan sebuah keniscayaan bagi Jokowi.

BACA JUGA: Erick Thohir Belum mau Temui Sandiaga Uno

Sementara itu pakar Indonesia dari Australian National University (ANU) Greg Fealy menanggapi kemenangan Jokowi dengan positif. Menurutnya, Jokowi berkomitmen untuk membuat peninggalan dalam pemerintahannya.

“Ia bertekad untuk menciptakan dampak terbesar dalam kehidupan nasional yang bisa dilakukannya. Ia ingin melakukan banyak pembangunan, ia ingin lebih banyak lagi infrastruktur, ia ingin kesejahteraan yang lebih besar lagi, ia ingin meninggalkan warisan,” kata Fealy.

BACA JUGA: Polisi Belum Terima Pemberitahuan Acara Gema Nisfu Syaban Simpatisan Prabowo

Baca juga: Ajak Sandi, Prabowo Deklarasikan Kemenangan Sekali Lagi

Salah satu indonesianis terkemuka itu menjelaskan, baru-baru ini Indonesia sedang menegosiasikan perdagangan bebas dengan Australia. Dalam negosiasi itu ada pembahasan tentang tarif banyak barang dan jasa, serta mengizinkan universitas-universitas Australia membangun kampus di Indonesia.

Fealy menyebut hal itu mencerminkan naluri bisnis Jokowi sebagai seorang mantan pengusaha dan eksportir. Menurutnya, Jokowi sebagai presiden yang bukan dari kalangan elite politisi, militer dan penguasaha juga terlihat memprioritaskan pembangunan infrastruktur.

“Ia membangun jalan, rel, pelabuhan, dan bandara di seluruh kepulauan di Indonesia,” pungkasnya.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tampang Boyolali Bantu Suara Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler