Analisis Opung Panda soal Cara Jokowi Berpolitik: Tak Terduga & Menikmati Permainan

Sabtu, 19 November 2022 – 20:30 WIB
Mantan wartawan cum politikus senior PDIP Panda Nababan. Foto: bangpanda.id

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menikmati permainan politik menuju Pilpres 2024.

Pernyataan Jokowi yang dianggap sebagai endorsement atau dukungan kepada tokoh-tokoh tertentu untuk maju di pilpres mendatang menunjukkan Presiden Ketujuh RI itu punya pengaruh besar di politik.

BACA JUGA: Kisah Panda Nababan Diminta Luhut Bantu Prabowo Bebaskan Hashim dari Rutan Salemba

Panda menuturkan itu saat menjadi tamu pada diskusi siniar Total Politik yang disiarkan di YouTube baru-baru ini.

"Jokowi punya ilmu tersendiri dalam permainan politik yang enggak bisa kita duga," kata Panda.

BACA JUGA: Bisa Jadi Hubungan Jokowi - Surya Paloh Bukan Cuma Tak Harmonis, tetapi Sudah Usai

Mantan wartawan itu membandingkan Jokowi dengan Presiden Kedua RI Soeharto. Menurut Panda, tokoh sentral Orde Baru itu memiliki orang-orang berlatar belakang militer seperti LB Moerdani, Yoga Soegomo, dan Ali Moertopo yang berperan menundukkan rival-rival politik Soeharto.

"Nah, Jokowi enggak punya yang begitu-begituan, tetapi dia bisa taklukkan, dia bisa kuasai, dia bisa pengaruhi," ucap Panda.

BACA JUGA: Ultah NasDem Tanpa Tahniah dari Jokowi, Surya Paloh Menduga Begini

Mantan anggota DPR itu mencontohkan pidato Jokowi pada perayaan HUT ke-58 Golkar beberapa waktu lalu. Di forum itu Jokowi meminta Luhut Binsar Pandjaitan yang mengenakan jaket kuning khas Golkar berdiri.

Panda menyebut Jokowi mau menunjukkan bahwa Golkar memiliki dua menteri koordinator atau menko di pemerintahannya. Dua menteri dari Golkar itu ialah Airlangga Hartarto (menko perekonomian) dan Luhut (menko kemaritiman dan investasi).

"Dua menko (dari Golkar), padahal pemenang (pemilu) PDI perjuangan," kata Panda. "Menko strategis lagi."

Menurut Panda, presiden yang juga kader PDIP itu merupakan faktor X dalam menentukan capres Indonesia ke depan.

Oleh karena itu, sikap Jokowi menolak ajakan pelukan dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh pun jadi bahasan berbagai kalangan.

"Berarti dia ada influence, pengaruh," tutur Panda.

Mantan ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut) itu mengatakan hal tersebut belum pernah terjadi dalam sejarah politik Indonesia.

Panda mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menjelang akhir kekuasannya tidak memiliki pengaruh seperti itu.

"Harus diakui, Jokowi powerful. Jokowi menikmati betul permainan ini," kata politikus yang kini akrab disapa dengan panggilan Opung Panda itu.(ast/JPNN.com)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler