Analisis Pakar Psikologi Forensik Soal Penyebab Kematian Editor Metro TV

Rabu, 22 Juli 2020 – 17:45 WIB
Tim gabungan Kepolisian dan TNI mengevakuasi dan identifikasi jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo di pinggi Tol JORR Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jaksel, Jumat (10/7/2020). Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel memberikan analisis terkait kalimat aneh yang pernah disampaikan editor Metro TV Yodi Prabowo kepada kekasihnya Suci Fitri Rohmah. 

Kalimat yang pernah disampaikan Yodi dan dianggap ngawur oleh kekasihnya Suci itu adalah "Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?"

BACA JUGA: Muslim Tewas di Teras Musala, Dibacok secara Brutal, Kepalanya Ditembak, Dooor!

"Awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tetapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation (pemikiran tentang bunuh diri). Pemikiran semacam ini sama sekali tidak boleh dianggap enteng," ucap Reza kepada jpnn.com, Rabu (22/7).

 Alumnus Universitas Melbourne Australia, ini menyebutkan bahwa WHO, misalnya, menyimpulkan sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya.

BACA JUGA: Benarkah Editor Metro TV Yodi Prabowo Meninggal Karena Bunuh Diri? Polisi Bilang Begini

Cepatnya proses transisi itu mengirim pesan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang bunuh diri yang dikemukakan siapa pun.

Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan "bom", siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis.

BACA JUGA: Sopir Istri Bupati Padang Pariaman Ditangkap Polisi, Ini Penyebabnya

"Masyarakat yang lebih paham pentingnya keseriusan menyikapi suicidal ideation akan menjadi protective factor bagi tercegahnya aksi bunuh diri," jelas lulusan Fakultas Psikologi UGM ini.

Oleh karena itu, Reza berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus kematian Yodi yang hingga kini masih terus didalami.

"Dikaitkan ke kasus editor media, kita tentu berduka atas kejadian dimaksud. Tinggal lagi investigasi polisi: seberapa jauh suicidal ideation akan dicermati sebagai salah satu arah penyelidikan guna mengungkap kasus meninggalnya sang editor," tandas Reza.

BACA JUGA: Bikin Malu Polri, Bripda Faden Wahyu Dipecat dengan Tidak Hormat

Polda Metro Jaya masih mengusut kasus dugaan pembunuhan yang dialami editor Metro TV Yodi Prabowo. Namun, kepolisian masih belum menemukan bukti bahwa Yodi tewas dibunuh.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler