JAKARTA-Isu pencalonan Jusuf Kalla sebagai salah satu Capres yang akan diusung Partai Demokrat dibantah ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Menurut Anas, pihaknya belum membahas siapa Capres yang akan diusung Demokrat.
”Itu (Pilpres 2014) masih jauh Mas. Kita belum menentukan siapa Capres 2014, kita masih belum mau bicara lebih jauh tentang Capres," kata Anas, Minggu (20/5). Tentang isu munculnya nama Jusuf Kalla sebagai Capres Demokrat, Anas membantahnya. " Tidak, saat ini yang dilakukan Demokrat adalah bekerja, bekerja dan bekerja," kata pria berkacamata ini.
Dia juga menolak peluang dirinya sebagai Ketum Partai Demokrat sebagai salah satu kandidat Capres partai berlambang mercy tersebut. "Nantilah itu masih jauh, belum waktunya dibahas,” tegasnya.
Meski belum ada pembicaraan soal Capres, Anas mengaku tak takut tertinggal dengan partai lain yang telah mulai mencari dan bahkan ada yang sudah menetapkan Capres 2014. "Nggak apa-apa, Demokrat memang tidak terburu-buru. Yang penting finalnya, Demokrat yang akan keluar jadi pemenang," kata Anas mantap.
Menurut Anas, saat ini belum tepat untuk sibuk mencari nama Capres 2014 mendatang. Sebab, fokus partainya adalah bagaimana membantu pemerintah melakukan tugasnya melayani masyarakat. ”Bagaimana kita melayani kepentingan umum agar bisa merebut hati rakyat. Itu yang penting,” katanya.
Di tempat terpisah, nama Mahfud M.D. yang berkali-kali masuk dalam bursa Capres dan Cawapres 2014 juga enggan berkomentar. Meski demikian, ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu memastikan baru akan memutuskan untuk menerima atau menolak pinangan sejumlah partai politik (parpol) tersebut pada tahun depan.
Menurut Mahfud, saat ini dirinya masih menjabat ketua MK, sehingga kurang etis membicarakan pencalonan dalam Pilpres 2014. "Saya boleh menjawab itu nanti pada 2013," ujarnya di sela kunjungan ke Pesantren Sidogiri, Kraton, Pasuruan.
Dia menyatakan, pada 2012, jabatan ketua MK berakhir. Dengan demikian, dirinya bebas merencanakan sikap politiknya, termasuk maju pilpres. "Bukannya (saya) maju atau tidak. Pokoknya, sikap saya secara politik baru boleh dibuka Mei 2013," ungkap pria kelahiran Madura tersebut.
Mahfud menegaskan, selama masih menjabat ketua MK, dirinya tidak boleh berbicara politik praktis. Apalagi untuk kepentingan diri sendiri. Dia mengungkapkan, yang boleh dikomentari adalah tema terkait politik tingkat tinggi. Misalnya, yang berkaitan dengan aspirasi dan keadilan. "Kalau politik tingkat bawah seperti jabatan atau tingkat-tingkat praktis, tidak," tegasnya.
Meski demikian, dia mengapresiasi maraknya dukungan terhadap pencalonan dirinya itu. "Kalau nama saya disebut orang, saya juga tidak bisa melarang, tapi juga tidak menyuruh," tuturnya sembari melangkah ke mobil bernopol RI 9. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Ingin Syarat Usung Capres Setara Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi