JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Tangkuti mengatakan, pernyataan bahwa kasus mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum merupakan pesanan orang-orang tertentu merupakan sesuatu yang sudah biasa didengar.
Menurut Ray, pernyataan atas isu pesanan harus memiliki bukti. Setidaknya ada satu bukti saja untuk menarik keyakinan masyarakat bahwa isu pesanan itu bukanlah karena sakit hati. "Itu yang kita harapkan. Sayang itu tak kunjung datang dari Anas dan loyalisnya," ujar Ray saat dihubungi, Jumat (5/7).
Dia menerangkan, Anas telah berjanji akan membuka lembaran demi lembaran buku kasus ini. Namun sayangnya hingga kini ia belum juga melakukannya.
"Sayang, hingga sejauh ini kasusnya bergulir, lembaran buku yang mau dibuka itu, tak jua terdengar geliatnya. Kalau itu ada baru ciamik. Termasuk kita berharap Anas benar-benar buka lembaran buku yang dimaksudkannya," ucap Ray.
Sebelumnya, mantan Politikus Partai Demokrat (PD), Ma"mun Murod Albarbasy menyebut ada politisasi dalam kasus Anas karena setelah menunggu hampir 4,5 bulan perkembangan kasus Anas, ternyata tidak ada hasil kerja baru dari KPK.
Dengan tidak adanya bukti hukum yang baru, Ma"mun semakin yakin kasus Anas sarat politik. "Kasus Anas hanyalah "pesanan" dari "orang besar" negeri ini. KPK memang selalu tumpul ketika berhadapan dengan "penguasa raksasa"," ucapnya. (gil/jpnn)
Menurut Ray, pernyataan atas isu pesanan harus memiliki bukti. Setidaknya ada satu bukti saja untuk menarik keyakinan masyarakat bahwa isu pesanan itu bukanlah karena sakit hati. "Itu yang kita harapkan. Sayang itu tak kunjung datang dari Anas dan loyalisnya," ujar Ray saat dihubungi, Jumat (5/7).
Dia menerangkan, Anas telah berjanji akan membuka lembaran demi lembaran buku kasus ini. Namun sayangnya hingga kini ia belum juga melakukannya.
"Sayang, hingga sejauh ini kasusnya bergulir, lembaran buku yang mau dibuka itu, tak jua terdengar geliatnya. Kalau itu ada baru ciamik. Termasuk kita berharap Anas benar-benar buka lembaran buku yang dimaksudkannya," ucap Ray.
Sebelumnya, mantan Politikus Partai Demokrat (PD), Ma"mun Murod Albarbasy menyebut ada politisasi dalam kasus Anas karena setelah menunggu hampir 4,5 bulan perkembangan kasus Anas, ternyata tidak ada hasil kerja baru dari KPK.
Dengan tidak adanya bukti hukum yang baru, Ma"mun semakin yakin kasus Anas sarat politik. "Kasus Anas hanyalah "pesanan" dari "orang besar" negeri ini. KPK memang selalu tumpul ketika berhadapan dengan "penguasa raksasa"," ucapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Minta Riau Fokus Urus Asap Sebelum Sibuk Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi