jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak boleh melampiaskan kemarahannya di depan umum.
Hal itu disampaikan Anas terkait reaksi SBY yang menanggapi kesaksian mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq dalam sidang terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah. Luthfi mengatakan bahwa Bunda Putri adalah orang dekat SBY.
BACA JUGA: Jenguk LHI, Istri Kedua Tak Bawa Makanan
"Marah itu manusiawi ya. Tetapi yang penting tempat marahnya di mana. Kalau tempat marahnya di depan umum barangkali itu tidak terlalu diharapkan oleh rakyat," kata Anas di lapangan dekat Rumah Pergerakan, Jakarta, Selasa (15/10).
Meski begitu, Anas tidak mau menyimpulkan kemarahan SBY tidak produktif. Sebab, dia tidak mendengar langsung ketika Ketua Umum PD itu melakukan konferensi pers terkait pernyataan Luthfi. "Saya tidak lihat konferensi persnya," kata anggota Komisi Pemilihan Umum itu.
BACA JUGA: Dewan Adat Dayak Somasi Majelis Kehormatan MK
Seperti diketahui, SBY membantah pernyataan Luthfi yang menyebut Bunda Putri sebagai orang dekat orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu. SBY mengaku tidak kenal dan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Bunda Putri. Presiden pun menyebut Luthfi sebagai pembohong.
"Saya katakan 1000 persen Luthfi bohong," ujar Presiden SBY dengan nada tinggi saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/10) malam.
BACA JUGA: Anas: Sapi dan Kambing yang Dikurbankan Bukan Hasil Impor
Dalam persidangan, Luthfi juga mengatakan bahwa Bunda Putri sangat mengetahui kebijakan-kebijakan presiden. Pengakuan ini pun dibantah oleh SBY dengan tegas. "Itu 2000 persen bohong," ketusnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Idul Adha, Istri Bawakan Opor untuk Fathanah
Redaktur : Tim Redaksi