jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hampir 10 jam. Ia menyebut proses pemeriksaannya berjalan baik dan lancar.
"Ini adalah hari pertama atau kesempatan pertama. Alhamdulillah proses pemeriksaan berjalan baik, lancar. Saya bisa mengatakan ini sebagai proses pemeriksaan yang produktif. Saya terima kasih pemeriksaan yang produktif," kata Anas di KPK, Jakarta, Jumat (17/1).
BACA JUGA: Selalu Ada Pilihan Hak Jawab SBY Atas Kritikan
Pemeriksaan ini adalah pertama kalinya setelah Anas ditahan. Karena baru pemeriksaan pertama keterangan yang disampaikan Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu
baru babak pendahuluan.
"Karena baru pemeriksaan pertama, tentu pertanyaan juga keterangan-keterangan atau informasi yang saya sampaikan itu baru babak pendahuluan, baru bagian awal," kata Anas.
BACA JUGA: Anas di Bui, Akun @anasurbaningrum di Twitter Bercecuit soal Konvensi
Meskipun baru bagian awal, Anas menyebut, pemeriksaannya sebagai awal yang penting. "Meskipun bagian awal tentu awal yang penting karena tidak mungkin ada tengah yang penting, atau akhir yang penting kalau tidak ada awal yang penting. Jadi tadi awal yang baik, awal yang penting dan keterangannya Insya Allah sesuatu yang juga sangat penting," ucapnya.
Namun, Anas enggan membeberkan perihal materi pemeriksaannya. Ia meminta hal itu ditanyakan langsung kepada pihak KPK. "Rinciannya tentu tidak baik kalau saya sampaikan, silakan tanya ke penyidik atau tanya kepada juru bicara. Tetapi intinya itu yang tadi saya sampaikan. Terima kasih ya," pungkasnya.
BACA JUGA: Polri Dalami Dugaan Pelanggaran Kampanye Ical di TV One
Anas hari ini diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari 2013 lalu. Ia mendekam di Rumah Tahanan KPK sejak 10 Januari 2014 lalu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko Ajak Anak Buah Bantu Rakyat Ciptakan Kedaulatan Pangan
Redaktur : Tim Redaksi