JAKARTA - Wajah pria yang lahir di Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur 15 Juli 1969 ini tetap saja coolSekalipun serangan terhadap Partai Demokrat yang dipimpinnya, seolah tak pernah kehabisan mesiu
BACA JUGA: DPR Dorong Pensiun Dini PNS
Anas Urbaningrum tidak menampakkan suasana yang galau, panik dan grogiBACA JUGA: Dukungan PBR Beralih ke Atut Chosiyah
’’Saya meragukan hasil survei itu
BACA JUGA: Tolak KLB Demokrat, Garansi Pasang Badan
Survei ini cenderung mengarahkan realitasHampir bisa dipastikan, kampanye negatif ini adalah bagian dari skenario menuju 2014,’’ sebut alumnus FISIP Unair Surabaya dan meraih master bidang Ilmu Politik di UI tahun 2000 iniBagaimana logikanya? ’’Kalau angkanya sedang turun, mungkin sajaTetapi kalau di bawah 50 persen, lalu dipublikasikan dengan amat tendensius dan sistematis, saya makin meyakini bahwa ini sudah masuk kategori: kampanye negatif kepada SBY dan Pemerintah,’’ sebutnyaAnas betul-betul tak habis mengerti, mengapa tema-tema pertanyaannya sengaja dipilih pada problem-problem terkini? Dia menyebut, sangat mungkin survei ini didesain untuk mempengaruhi responden
’’Lihat saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan! Kelihatan sekali, bahwa responden dibombardir dengan masalah-masalah yang tengah munculBukan pertanyaan yang berimbang antara prestasi dan permasalahanDesain survey seperti ini kelihatan sekali sedang mengarahkan dan sengaja mempengaruhi persepsi responden,’’ keluhnya.
Namun, Anas lagi-lagi menanggapinya dengan coolTidak meledak-ledak, apalagi mengeluarkan kata-kata kasar yang menyerang personalBahasanya tetap optimistisDia sangat yakin bahwa Presiden SBY tak goyah dan tidak gampang digoncang dengan cara iniJustru, serangan-serangan ini mampu membangkitkan perjuangan dan meningkatkan prestasi.
’’Betul, saya yakin Presiden SBY dan Pemerintah RI tidak lagi gampang digoyah dengan cara seperti iniSemangatnya untuk terus bekerja keras pasti akan memberi arti positifJustru makin terpacu untuk meningkatkan kinerja dan prestasiHasil survei, apapun hasilnya dan apapun tendensi di belakangnya, adalah pemacu SBY dan Pemerintah bekerja makin keras, makin produktif dan memproduksi faedah untuk rakyat,’’ ujar Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini.
Ia yakin sekali, survei itu tak akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap SBY’’Naik turunnya angka kepuasan publik adalah perkara lumrah sajaTidak ada yang ganjil kalau kadangkala tingkat kepuasan publik naik atau turunDulu pada periode pertama, angka SBY juga sempat turunTetapi kembali naik dan bahkan dipercaya dan dipilih menjadi Presiden untuk periode kedua dengan angka yang lebih meyakinkan,’’ ucap mantan Ketua Umum PB HMI dalam kongres di Jogja tahun 1997 itu.
Lalu apa yang akan dilakukan Anas? Dia hanya berucap, ’’Masyarakat tidak tidurPublik makin cerdasSaya percaya, persepsi mereka tidak mudah goyah,’’ aku pria berkacamata yang sejak menjadi ketua partai, langsung mengundurkan diri dari DPR RI hasil Pemilu 2009 itu(art)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPUD Anggarkan Rp 250 M Pemilukada DKI
Redaktur : Tim Redaksi