Anas Khawatir Penembakan Aceh Terkait Pilkada

Sabtu, 07 Januari 2012 – 08:09 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta Polri memberi perhatian yang lebih serius terhadap empat peristiwa penembakan misterius di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sejak 31 Desember 2011yang telah menewaskan delapan warga.

Meskipun tidak eksplisit, Anas tampaknya khawatir adanya keterkaitan antara tindak kekerasan itu dengan agenda pilkada gubernur NAD pada 6 Februari 2012 mendatang. "Situasi yang kondusif menjelang pilkada sangat penting," kata Anas di Jakarta, kemarin (6/1).

Dia menegaskan kelancaran penyelenggaraan pilkada dan kualitas demokrasi sangat dipengaruhi oleh tingkat keamanan dan rasa aman di tengah masyarakat. "Tapi, ini bukan hanya menyangkut keamanan Aceh menjelang pilkada saja. Tetapi terawatnya perdamaian di Aceh," ujar Anas.

Terkait praktek kekerasan yang muncul dalam pilkada sendiri, Anas menyebut itu bersifat kasuistik. Kekerasan yang muncul juga bukan karena pilkada langsung itu sendiri. Melainkan lebih dikarenakan ketidakdewasaan politik para elit. "Bisa juga karena potensi konflik lokal yang khas dan sudah menahun," kata Anas.

Semua permasalahan dan kekurangan itu, lanjut dia, tidak bisa dijawab dengan mengembalikan mekanisme pilkada ke cara lama, yakni pemilihan di DPRD. Solusinya, menurut Anas, adalah memperbaiki proses penyelenggaraan pilkada secara keseluruhan.

"Mulai dari kesiapan partai, kesiapan kandidat, kesiapan kedewasaan politik, kesiagaan aparat keamanan, sampai pencerdasan politik para pemilih," tegasnya.

Kembali ke soal penembakan di Aceh, Anas menyebut perdamaian di  Aceh yang sudah dirasakan rakyat pasca perdamaian Helsinki mutlak untuk dijaga bersama. Perdamaian ini, kata Anas, prasyarat mutlak bagi masa depan Aceh yang semakin menjanjikan. "Jangan sampai modal perdamaian terkoyak dan Aceh kembali bergolak," kata Anas. (pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BK Segera Nonaktifkan Anggota F-PD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler