"Iwak Peyek.....Iwak Peyek .......Ikan Sarden. Uwes Tuwek....Uwes Tuwek....Masih Nyalon Presiden," ucap Anas saat menyanyikan lagu Iwak Peyek dengan versinya sendiri saat sahur bersama dengan anak jalanan di Parkiran Abu Bakar Alie di Yogyakarta, Kamis (9/8). Lagu ini diiringi oleh musik bambu yang dimainkan musisi jalanan.
Lagu versi ini begitu dinikmati oleh para anak jalanan dan Rombongan DPP Partai Demokrat yang melakukan Safari Ramadan. Sambil diiringi oleh joget ria dari Ketua DPP Demokrat, Jafar Hafsah, Umar Arsal, Herman Khaeron dan Wakil Sekjen DPP Demokrat, Ramadhan Pohan, Anas bernyanyi sambil tertawa.
Namun, Anas menolak jika lagu ini untuk mengkritik Capres tua. Ia mengatakan bahwa lagu itu hanya sebatas guyonan. "Itu hanya guyonan kok. Masak guyonan ditanggapi serius," kata Anas kepada wartawan saat tiba di Hotel Melia Purosani.
Terpisah, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pertentangan Capres dari kalangan muda dan tua tidak ada relevansinya dengan melahirkan pemimpin yang amanah, berintegritas baik, dan punya karakter. "Tidak punya relevansi, karena yang tua brengsek juga ada, yang muda brengsek juga ada. Sama aja sebetulnya, gak pandang umur brengsek apa nggak," kata Sultan di sela-sela acara buka puasa bersama dengan rombongan Safari Ramadan DPP Partai Demokrat di Keraton Kilen.
Sultan mengatakan bicara calon presiden 2014, bukan regenerasi yang dibutuhkan, tetapi rejuvenasi. Rejuvenasi kata dia adalah proses mematangkan untuk membangun integritas pemimpin.
"Yang tua kalau diam aja mati sendiri kok. Tapi belum tentu juga yang muda itu akan kuantitatif kalau tidak melakukan proses rejuvenasi. Harus punya pengalaman dan berproses dengan segala duka," katanya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan BK DPR Diisi Orang Luar
Redaktur : Tim Redaksi