jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum enggan memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Soal mangkirnya Anas, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.
"Itu masalah proses penegakan hukum orang mau hadir atau tidak hadir, menolak atau menerima. Silakan saja proses hukum ada aturannya," kata Marzuki kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1).
BACA JUGA: Pencucian Uang Rudi Rubiandini dari Rupiah hingga Dollar
Marzuki ogah berspekulasi soal alasan Anas menghindari pemeriksaan di markas KPK. Ketua DPR ini beralasan tidak ingin mengintervensi proses hukum.
"Saya dari dulu dan sampai sekarang konsisten tidak mau komentari apapun terkait penegakan hukum, siapapun juga. Supaya kerja penegakan hukum itu tidak terintervensi oleh statement-statement," tegasnya.
ââ¬Âª
Seperti diberitakan, hari ini Anas dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai tersangka kasus Hambalang. Namun, mantan komisioner KPU ini mangkir dengan alasan tidak paham dengan materi perkara yang disangkakan kepadanya. Hal ini dikemukan oleh Ma'mun Murod, juru bicara ormas bentukan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
BACA JUGA: Banyak Peserta tak Lulus, 6.204 Formasi CPNS Masih Kosong
"Poinnya Mas Anas sampai hari ini belum paham kenapa dia disebut tersangka karena di Sprindiknya (Surat Dimulai Perintah Penyidikan) ada kata-kata Anas lakukan korupsi menerima hadiah Hambalang dan proyek lainnya," kata Ma'mun. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Bambang Widjojanto dan Denny Indrayana Bantah ke Cikeas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik KPK Cecar Setya Novanto Soal Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi