Menurut Anas, jika trend pertumbuhan itu terus terjaga maka dalam dua tahun ke depan angka wirausahawan di Indonesia akan mencapai 2,5 persen. "Kalau itu tercapai, maka pilar pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak dan semakin banyak pula terbukanya lapangan kerja untuk menumbuhkan keadilan perekonomian," kata Anas Urbaningrum dalam sambutannya pada HUT Ke-8 Gerakan Aman, Adil, Sejahtera untuk Indonesia (Garansi) sekaligus Deklarasi Kewirausahaan Mandiri, Senin (15/7), di Istora Senayan, Jakarta.
Acara yang dihadiri sekira 15 ribu kader Garansi itu juga dihadiri Menteri Koperasi UKM, Syarif Hasan, Ketua Umum Garansi Gondo Radityo Gambiro, Sekjen Garansi Didik Mukrianto.
Ditambahkan, kondisi itu semakin menunjukkan keberhasilan kerja keras pemerintah yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Karena itulah, lanjut dia, mendeklarasikan program Kewirausahaan Mandiri ini sangat penting. Bukan hanya mendukung, tapi diyakini menjadi bagian komitmen ekonomi nasional yang tumbuh yang tidak hanya dirasakan golongan pengusaha besar.
"Tapi, dirasakan rakyat banyak, rakyat kecil yang ingin usaha makin maju dan dibantu oleh program yang bermanfaat," jelas mantan Ketua Umum HMI itu.
Anas mengatakan dana untuk program kewirausahaan di Kemenkop seperti KUR memang sudah besar yakni Rp30 triliun. Tapi, menurutnya, itu belum cukup dan harus lebih besar lagi. Begitu juga dana koperasi, dia berharap lebih besar lagi. "Partai Demokrat mendukung untuk itu," katanya.
Dia mengajak bersama-sama untuk berniat sebagai komitmen bersama sebagai bangsa maju, ekonomi harus maju. "Pilar harus banyak, bukan hanya pemerintah, perusahaan swasta besar, tapi koperasi UKM yang siap tumbuh jadi usaha besar yang siap sediakan lapangan pekerjaan semakin banyak," ujarnya. Dia menjelaskan, kalau lapangan kerja banyak, maka pengangguran sedikit, orang yang berpenghasilan semakin banyak. Daya beli meningkat, maka putaran ekonomi makin cepat sehingga kesejahteraan meningkat.
Gondo Gambiro menyatakan, Garansi intensif merangkul kelompok masyarakat dari kelas ekonomi bawah. Kelompok ini akan menjadi pendorong untuk peningkatan perekonomian nasional.
Kelompok masyarakat strategis yang dimaksud Gambiro, diantaranya kelompok tani, kelompok pemulung, kelompok nelayan, kelomok mahasiswa, kelompok pemuda pemudi, kelompok ibu rumah tangga, kelompok pedagang pasar, kelompok pedagang kaki lima. Kader.
"Kelompok ini menjadi bagian dari program Gerakan Kewirausahaan Kelompok Strategis (GK2S) yang telah disiapkan Garansi. Sejak berdiri delapan tahun lalu, kelompok ini yang menjadi tulang punggung Garansi. Dan kelompok ini ikut aktif menyukseskan program pemerintah," jelasnya. Sedangkan Didik mengatakan pertumbuhan yang terus bergerak sudah seharusnya mengakomodasi struktur mikro. Itu dilakukan agar pertumbuhan perekonomian punya fondasi yang kuat.
"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi tidak hanya bisa dinikmati oleh menengah ke atas. Secara faktual juga harus menjangkau dan berpihak kepada struktur penguatan dan pertumbuhan ekonomi di level mikro, agar sustainabilitasnya terjaga dan dinamisasi pergerakan ekonnomi tidak bergeser menurun namun bisa senatiasa bergerak menjadi peningkatan dari masa ke masa," jelas Didik.
Realisasi kerja Garansi merangkul wong cilik melalui pembentukan 1.000 unit koperasi dan Kios Garansi koperasi yang tersebar di 23 provinsi. Unit koperasi dan Kios Garansi akan bernaung di bawah Induk Koperasi Garansi.
Menkop UKM, Syarif Hasan mengaku bangga dengan program yang digagas Garansi itu. "Saya bangga dan mengapresiasi tinggi. Ini juga apresiasi dan kebanggaan dari bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Syarif dalam sambutannya.
Dia janji, Kemenkop akan membuka jalinan komunikasi efektif sehingga permasalahan kewirausahaan bisa dihadapi bersama. "Kemenkop siap mendampingi," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbankan Antisipasi Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi