JAKARTA - Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku telah mengenal almarhum Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen, dua tahun sebelum ia terbunuh pada 14 Maret 2009 lalu. Namun, mantan Ketua PB HMI itu mengelak jika pertemanan mereka disebut sahabat dekat. Anas hanya menyatakan dirinya sebatas kenal baik.
"Dibilang dekat tidak, dibilang tidak, ya dekat. Jadi kenal baiklah. Saya mengenal beliau kira-kira dua tahunan sebelum Nasruddin terbunuh," ujarnya sebelum bersaksi dalam sidang pra peradilan yang diajukan terpidana Antasari Azhar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Menurut Anas, dirinya pertama kali mengenal Nasruddin dalam sebuah acara yang ramai dihadiri para tokoh. Ketika itu almarhum mendatangi dirinya seraya mengenalkan diri, tanpa ada yang mengenalkan.
"Setelah pertemuan itu komunikasi kita nggak intens juga. Cuma kalau sudah kenal kan, hubungan baiklah kira-kira seperti itu," katanya.
Karena itu, kata Anas, tidak heran jika dalam pertemanan selanjutnya almarhum sama sekali tidak pernah bercerita terkait permasalahan yang dihadapinya.
Demikian juga saat secara tidak sengaja mereka bertemu di Bandung, beberapa hari sebelum Nasruddin terbunuh. Saat itu Nasruddin menurut Anas justru terlihat sangat menikmati liburan yang ada.
"Kalau di Bandung Anda (wartawan, red) pasti rileks, senang kan. Kalau ditanya apakah kondisinya terlihat tertekan, saya tidak melihat itu. Kita kan bertemunya tidak direncanakan. Jadi setelah ngobrol-ngobrol sebentar, kita janjian mau ketemu lagi di Jakarta untuk ngopi-ngopi. Tapi tidak kesampaian, kan keburu pak Nasruddin kena musibah itu," katanya.(gir/jpnn)
"Dibilang dekat tidak, dibilang tidak, ya dekat. Jadi kenal baiklah. Saya mengenal beliau kira-kira dua tahunan sebelum Nasruddin terbunuh," ujarnya sebelum bersaksi dalam sidang pra peradilan yang diajukan terpidana Antasari Azhar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Menurut Anas, dirinya pertama kali mengenal Nasruddin dalam sebuah acara yang ramai dihadiri para tokoh. Ketika itu almarhum mendatangi dirinya seraya mengenalkan diri, tanpa ada yang mengenalkan.
"Setelah pertemuan itu komunikasi kita nggak intens juga. Cuma kalau sudah kenal kan, hubungan baiklah kira-kira seperti itu," katanya.
Karena itu, kata Anas, tidak heran jika dalam pertemanan selanjutnya almarhum sama sekali tidak pernah bercerita terkait permasalahan yang dihadapinya.
Demikian juga saat secara tidak sengaja mereka bertemu di Bandung, beberapa hari sebelum Nasruddin terbunuh. Saat itu Nasruddin menurut Anas justru terlihat sangat menikmati liburan yang ada.
"Kalau di Bandung Anda (wartawan, red) pasti rileks, senang kan. Kalau ditanya apakah kondisinya terlihat tertekan, saya tidak melihat itu. Kita kan bertemunya tidak direncanakan. Jadi setelah ngobrol-ngobrol sebentar, kita janjian mau ketemu lagi di Jakarta untuk ngopi-ngopi. Tapi tidak kesampaian, kan keburu pak Nasruddin kena musibah itu," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersaksi, Anas Urbaningrum Doakan Antasari Azhar
Redaktur : Tim Redaksi