JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf menyatakan bahwa Anas Urbaningrum tidak melakukan perlawanan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikan Nurhayati menanggapi adanya sejumlah masyarakat yang mendukung Anas dan anti terhadap SBY.
"Tidak ada, Pak Anas sama sekali tidak melawan SBY. Pak Anas siapa kok melawan SBY?" ujar Nurhayati di DPR, Jakarta, Senin (4/3).
Ia mengatakan Partai Demokrat tidak memiliki kekhawatiran dengan Anas. "Pak Anas setelah tidak jadi ketua umum siapa? Kok ditakutkan, kok dibesar-besarkan," ucap anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Dikatakan Nurhayati, warga negara harus menghormati SBY sebagai pimpinan bangsa ini. Pasalnya ia mendapat kepercayaan dari publik dengan dipilih lebih dari 60 persen rakyat Indonesia.
"Sebaiknya kita itu warga bangsa harus hormat sama pimpinan. Pak SBY dipilih lebih 60 persen rakyat Indonesia. Mendapat kepercayaan," ucap dia.
Nurhayati menerangkan, SBY sudah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai kepala pemerintahan. "Ada peningkatan ekonomi kita. Kedua setelah Tiongkok. Ini tolak ukur yang jelas, jangan kita mencari-cari persoalan," pungkasnya. (gil/jpnn)
Hal itu disampaikan Nurhayati menanggapi adanya sejumlah masyarakat yang mendukung Anas dan anti terhadap SBY.
"Tidak ada, Pak Anas sama sekali tidak melawan SBY. Pak Anas siapa kok melawan SBY?" ujar Nurhayati di DPR, Jakarta, Senin (4/3).
Ia mengatakan Partai Demokrat tidak memiliki kekhawatiran dengan Anas. "Pak Anas setelah tidak jadi ketua umum siapa? Kok ditakutkan, kok dibesar-besarkan," ucap anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Dikatakan Nurhayati, warga negara harus menghormati SBY sebagai pimpinan bangsa ini. Pasalnya ia mendapat kepercayaan dari publik dengan dipilih lebih dari 60 persen rakyat Indonesia.
"Sebaiknya kita itu warga bangsa harus hormat sama pimpinan. Pak SBY dipilih lebih 60 persen rakyat Indonesia. Mendapat kepercayaan," ucap dia.
Nurhayati menerangkan, SBY sudah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai kepala pemerintahan. "Ada peningkatan ekonomi kita. Kedua setelah Tiongkok. Ini tolak ukur yang jelas, jangan kita mencari-cari persoalan," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akan Ada Gonjang-ganjing, SBY kok Malah ke Luar Negeri?
Redaktur : Tim Redaksi